Sosok dan Profesi Istri Priguna, Dokter Residen FK Unpad Rudapaksa Anak Pasien, Punya Paras Cantik

Adapun korban yang pertama kali ditangani polisi adalah FH (21) dari keluarga pasien

Penulis: Agis Priyani | Editor: Dedy Qurniawan
IST/ Tribunnews
DOKTER PPDS UNPAD - Nama Priguna Anugerah Pratama mendadak menjadi perbincangan panas di berbagai lini media sosial setelah terseret dalam kasus dugaan rudapaksa terhadap pendamping pasien di sebuah rumah sakit pendidikan. 

BANGKAPOS.COM - Nama Priguna Anugerah Pratama mendadak menjadi perbincangan panas di berbagai lini media sosial setelah terseret dalam kasus dugaan rudapaksa terhadap pendamping pasien di sebuah rumah sakit pendidikan.

Ia diketahui merupakan seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di bidang anestesi, yang sedang menempuh studi lanjutan di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Priguna menjadi tersangka kasus rudapaksa terhadap keluarga pasien.

Akibatnya, keluarga Priguna Anugerah Pratama, dokter program pendidikan dokter spesialis (PDSS) kini turut disorot usai sang dokter melakukan dugaan rudapaksa terhadap seorang wanita anak dari pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat.

Namun, bukan hanya identitasnya sebagai dokter residen yang disorot publik.

Banyak warganet juga penasaran dengan sisi personalnya, termasuk siapa sosok istri Priguna Anugerah Pratama dan apakah ia memiliki akun Instagram atau media sosial lainnya yang masih aktif.

Kasus ini mencuat ke permukaan setelah akun Instagram @ppdsgramm mengunggah tangkapan layar berisi laporan dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang dokter residen.

Kronologi

Salah satu pihak yang turut membagikan informasi rinci tentang kasus ini adalah drg. Mirza Mangku Anom, seorang dokter gigi yang aktif mengedukasi publik lewat media sosial.

Dalam unggahannya di Instagram @drg.mirza, ia menjelaskan bahwa korban diduga diberi obat bius saat berada di ruang yang sunyi, lalu mengalami kekerasan seksual.

Lebih lanjut, hasil visum menunjukkan adanya bekas sperma, yang semakin memperkuat bukti bahwa tindakan pelecehan benar-benar terjadi.

Mirza juga membagikan percakapan pribadinya dengan pihak korban, mengungkap kondisi mental korban yang terguncang akibat insiden tersebut.

Kasus ini tak hanya dituntut diselesaikan lewat jalur hukum, tapi juga jalur akademik. Banyak kalangan, termasuk drg. Mirza, menyerukan agar Universitas Padjadjaran memberikan sanksi tegas dan transparan.

Tangkapan layar yang beredar menyebut bahwa Priguna sedang dalam proses dikeluarkan dari program PPDS, namun warganet tetap menuntut transparansi lebih lanjut dari institusi terkait.

Kini jumlah korban rudapaksa yang dilakukan Priguna untuk sementara menjadi 3 orang. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved