Penyebab Letjen TNI Kunto Arief Anak Try Sutrisno Dimutasi, Diganti Lakda Hersan Eks Ajudan Jokowi

Dalam pernyataannya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan rotasi dan mutasi perwira TNI ini adalah upaya memperkuat organisasi

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Kompas.com
Profil Mayjen Kunto Arief Wibowo Anak Try Sutrisno Wapres ke-6 RI, Karier Moncer di TNI 

BANGKAPOS.COM - Inilah penyebab TNI memutasi perwira tingginya, termasuk Letjen TNI Kunto Arief Wibowo anak Try Sutrisno diganti dengan Laksda TNI Hersan eks ajudan Jokowi.

Letjen TNI Kunto Arief Wibowo anak Try Sutrisno dan Laksda TNI Hersan eks ajudan Jokowi menjadi dua dari 23 perwira TNI yang dimutasi berdasarkan keputusan Panglima TNI.

Dalam pernyataannya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan rotasi dan mutasi perwira TNI ini adalah upaya memperkuat organisasi dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas pokok.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi.

Dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 tersebut, kata dia, terdapat 109 Pati TNI Angkatan Darat, 64 Pati TNI Angkatan Laut, dan 64 Pati TNI Angkatan Udara.

 Kristomei mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari proses regenerasi kepemimpinan, penyegaran organisasi, serta penyesuaian terhadap kebutuhan strategis yang terus berkembang di tubuh TNI.

Ia juga menegaskan mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal yang rutin dan wajar dalam sistem pembinaan karier di lingkungan TNI. 

Di samping itu, kata dia, rotasi tersebut menunjukkan komitmen Panglima TNI dalam mendorong peningkatan kinerja satuan dan memperkuat soliditas di seluruh lini organisasi sesuai visi Prima (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif) terhadap dinamika global serta perubahan tantangan strategis dalam pertahanan negara.

"Mutasi ini adalah bagian dari sistem pembinaan personel sekaligus kebutuhan organisasi untuk menjawab tantangan tugas yang terus berkembang. Diharapkan para perwira tinggi yang mengemban jabatan baru dapat melaksanakan amanah dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme," kata Kristomei saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Rabu (30/4/2025).

Di dalam keputusan tersebut, terdapat 237 perwira TNI yang dimutasi, dirotasi, atau dipromosikan.

 Satu di antaranya adalah Laksda TNI Hersan yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkoarmada III sejak 9 November 2023.

Hersan yang tercatat pernah menjabat ajudan Presiden Jokowi pada 2014 sampai 2016 itu juga sebelumnya tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden di era kepemimpinan Jokowi pada 2022 sampai 2023.

Dalam mutasi terbaru Perwira TNI, Hersan ditunjuk menggantikan posisi putra Try Sutrisno yakni Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I.

Baca juga: Sosok Laksda TNI Hersan Eks Ajudan Jokowi Pengganti Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Anak Try Sutrisno

Baca juga: Sosok Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Anak Try Sutrisno, Dimutasi Usai sang Ayah Dukung Gibran Diganti

Letjen Kunto sendiri tercatat menjabat sebagai Pangkogabwilhan I sejak 7 Januari 2025.

Terpisah, Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) turut menyoroti pergantian pejabat Pangkogabwilhan I tersebut.

Co-Founder ISDS Dwi Sasongko mencatat Laksda TNI Hersan yang merupakan lulusan AAL 1994 memiliki perjalanan karier yang panjang di kapal perang di antaranya KRI Slamet Riyadi dan KRI Oswald Siahaan.

Kedua kapal perang tersebut, kata dia, merupakan fregat kelas Ahmad Yani.

Dengan bekal pengalaman tersebut, menurut dia, Hersan merupakan pati TNI AL yang memiliki kemampuan tempur laut yang andal.

"Dengan kebijakan mutasi ini berarti TNI telah kembali ke pola sebelumnya yaitu meletakkan prioritas pertahanan laut di wilayah barat Indonesia. Apalagi mengingat adanya ekskalasi di Kawasan Laut China Selatan (LCS)," kata Dwi Sasongko saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Rabu (30/4/2025).

Dari sisi pertahanan laut, menurut dia, ditunjuknya Panglima Kolinlamil Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo menjadi Pangkoarmada III menggantikan Hersan juga diharapkan bisa menguatkan operasi TNI AL di kawasan timur Indonesia.

Selama ini, ungkap dia, pertahanan laut di sisi timur Indonesia kurang mendapat perhatian, selain terkait masalah keamanan laut di Laut Arafuru yang diketahui banyak illegal fishing-nya.

Ia memandang Komando Armada III TNI AL juga punya misi penting yaitu merangkul negara-negara Melanesia di Kawasan Pasifik.

Menurutnya operasi militer selain perang (OMSP) terkait dengan misi-misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana menjadi kebijakan politik pemerintah, terutama terkait dengan upaya menjaga kedaulatan RI di wilayah Papua.

Selain itu, kata dia, kompetisi negara-negara besar di Pasifik, terutama dengan adanya pengembangan Pangkalan Darwin dan Guam dan di sisi lain latihan China di timur Australia menunjukkan peningkatan tensi geopolitik di wilayah timur Indonesia.

Ke depan, ia berharap TNI terus memperkuat interoperabilitas antarmatra, meningkatkan kehadiran operasional di wilayah-wilayah rawan, serta membangun kemitraan strategis dengan negara-negara sahabat, terutama di kawasan Indo-Pasifik.

Ia juga menyarankan pemerintah untuk menyeimbangkan kebijakan pertahanan dengan diplomasi maritim dan pembangunan infrastruktur militer di wilayah perbatasan, guna menjaga kedaulatan dan stabilitas nasional secara berkelanjutan.

"Penunjukan para perwira tinggi TNI Angkatan Laut dalam posisi strategis seperti Pangkogabwilhan I dan Pangkoarmada III mencerminkan komitmen TNI dalam memperkuat pertahanan maritim Indonesia secara menyeluruh, baik di wilayah barat maupun timur," kata dia.

"Ini merupakan langkah penting dalam merespons dinamika keamanan regional yang semakin kompleks, termasuk meningkatnya eskalasi di Laut China Selatan dan kawasan Pasifik," lanjutnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved