Profil Tokoh
Sosok Abraham Samad, Mantan Ketua KPK Heran Dikaitkan dengan Polemik Ijazah Jokowi: Tak Ada Hubungan
“Dan terus terang, saya heran mendengar informasi ini karena saya tidak ada hubungannya dengan kasus ijazah Pak Jokowi,” tambahnya.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011 - 2015, Abraham Samad heran dikaitkan dengan polemik ijazah Jokowi.
Abraham disebut mangkir dari panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Jumat (9/5/2025).
Sebelumnya, polisi menjadwalkan pemeriksaan dua saksi dalam kasus ijazah palsu Jokowi, salah satunya Abraham Samad.
Baca juga: Profil dan Sosok Kasmudjo, Dosen Pembimbing Jokowi Saat Kuliah di UGM, Punya Gelar Insinyur
Polisi menyebutkan bahwa Abraham Samad tidak menghadiri pemanggilan penyidik pada saat itu.
"MS (Michael Sentana) konfirmasi yang bersangkutan tidak hadir. Kemudian inisial AS (Abraham Samad), belum hadir dan belum ada konfirmasi ada dua itu yang terakhir hari Jumat up date-nya," ungkap Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/5/2025).
Sosok Abraham Samad
Dr. Abraham Samad, S.H., M.H. adalah seorang aktivis.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011 hingga 2015.
Abraham Samad juga dikenal sebagai seorang pengacara dan advokat yang lantang menyuarakan gerakan anti korupsi.
Selain itu, ia merupakan penggagas berdirinya sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diberi nama Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Abraham Samad lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 November 1966.
Saat ini, ia telah berusia 58 tahun.
Abraham Samad merupakan putra dari pasangan Andi Samad dan Siti Maryam.
Ia telah memiliki istri yang bernama Indriana Kartika dan telah dikaruniai dua anak.
Pendidikan
Abraham Samad diketahui pernah mengenyam pendidikan S1 di Universitas Hasanuddin Makassar.
Ia berhasil memperoleh gelar Sarjana Hukum pada saat ia menginjak usia 26 tahun.
Kemudian, ia kembali mengambil studi S2 dan S3 di kampus yang sama. Abraham Samad berhasil meraih gelar Magister dan Doktor di bidang hukum.
Karier
Abraham Samad mengawali karier setelah lulus kuliah dan memutuskan untuk menjadi advokat pada 1995.
Untuk menunjang profesi yang digelutinya, ia pun mendirikan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang diberi nama Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi.
LSM ini bergerak dalam kegiatan pemberantasan korupsi, seperti melakukan kegiatan pembongkaran kasus-kasus korupsi, khususnya di Sulawesi Selatan.
Di sisi lain, Abraham Samad juga pernah mendaftar sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Komisi Yudisial (KY). Namun, semuanya gagal hingga ia memutuskan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK.
Perjalanan Abraham Samad hingga menjadi ketua KPK tidaklah mudah.
Ia harus mengikuti setidaknya tiga kali seleksi, untuk bisa duduk di kursi nomor satu di lembaga negara tersebut.
Pada tanggal 3 Desember 2011, melalui voting pemilihan Ketua KPK oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi DPR, Abraham Samad memperoleh suara terbanyak dan berhasil terpilih sebagai ketua KPK periode 2011 hingga 2015.
Saat menjabat sebagai ketua KPK, Abraham Samad pernah mengungkap kasus korupsi dari elit Partai Demokrat, seperti Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng.
Heran Dikaitkan dengan Polemik Ijazah Jokowi
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, mengaku heran dengan informasi yang menyebutkan dirinya mangkir dari panggilan polisi dalam kasus tudingan ijazah Palsu Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Abraham Samad bahkan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menerima surat panggilan resmi dari pihak kepolisian.
“Saya ingin menginformasikan bahwa sampai detik ini saya belum pernah menerima undangan dari Polda Metro Jaya berkaitan dengan kasus ijazah Pak Jokowi,” kata Abraham Samad dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.
Lebih lanjut, Abraham Samad juga menegaskan bahwa dirinya tidak ada keterkaitan dengan kasus ijazah palsu Jokowi itu.
“Dan terus terang, saya heran mendengar informasi ini karena saya tidak ada hubungannya dengan kasus ijazah Pak Jokowi,” tambahnya.
Sebelumnya, polisi menjadwalkan pemeriksaan dua saksi dalam kasus tersebut, salah satunya Abraham Samad.
Namun, polisi menyebutkan bahwa Abraham Samad tidak menghadiri pemanggilan penyidik itu.
"MS (Michael Sentana) konfirmasi yang bersangkutan tidak hadir. Kemudian inisial AS (Abraham Samad), belum hadir dan belum ada konfirmasi ada dua itu yang terakhir hari Jumat up date-nya," ungkap Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/5/2025).
Reonald mengatakan, penyidik akan melakukan pemanggilan ulang sesuai prosedur yang berlaku.
"Biasanya kalau dia tidak datang, pas panggilan pertama biasanya dikasih waktu 3 sampai 6 hari. Kalau tidak juga baru panggilan kedua," imbuhnya.
Perkembangan Kasus
Sebelumnya, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya diketahui telah memeriksa saksi kasus dugaan ijazah palsu Jokowi tersebut, pada Kamis (8/5/2025).
Saksi terlapor yang diperiksa adalah anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) di antaranya Damai Hari Lubis, Kurnia Tri Royani, dan Rustam Effendi.
Satu saksi terlapor lagi yakni Rizal Fadillah, tapi dia tidak dapat hadir karena mengalami kecelakaan di Bandung.
Ketiga saksi terlapor yang hadir itu mulai di BAP sejak pukul 09.00 WIB.
Para saksi juga membawa sejumlah bukti-bukti diberikan kepada penyidik.
"Yang hadir pada hari ini memenuhi panggilan hanya tiga orang dari TPUA sendiri, yaitu Rustam Effendi, Damai Hari Lubis, dan Ibu Kurnia, dikarenakan Bapak Rizal Fadillah pasca memberikan keterangan di Mabes Polri di dua hari kemarin, itu pulang ke Bandung ditabrak oleh motor," tutur Juru Bicara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rahmat Himrandi, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
(Bangkapos.com/Tribunnews.com)
Rekam Jejak Pangkopassus Letjen TNI Djon Afriandi, Pernah Minta Maaf Ulah Prajurit |
![]() |
---|
Profil Biodata AKBP Didid Imawan, Baru 2 Bulan Jabat Kapolres Sudah Hadapi Keributan Besar di Markas |
![]() |
---|
Profil Muchtarul Fadhal, Putra Babel Lulusan Tercepat dan Terbaik di Malaysia, S3 Selesai 2,5 Tahun |
![]() |
---|
Profil Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB Sebar Undangan Rapat Nikah Anak Berkop BNPB, Pernah di BIN |
![]() |
---|
Profil Zuristyo Firmadata Politisi Partai NasDem Berpulang, Sakit Sejak Masih di DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.