Profil Tokoh

Kisah Teladan Ir Sutami, Menteri yang Memilih Hidup Apa Adanya hingga Akhir Hayatnya

Kehidupan Sutami sangat jauh dari kata mewah, meski pun ia dua kali menjabat sebagai menteri.

Editor: fitriadi
Kolase Wikipedia/Tribunmataraman
HIDUP SEDERHANA - Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik di era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto Ir Sutami layak dijadikan teladan. Mengawasi banyak proyek pembangunan, namun hidup dalam kondisi yang sangat sederhana. 

Bukannya takjub karena mendatangi rumah menteri yang pada umumnya serba berkecukupan bahkan cenderung mewah, para tamu justru dibuat kaget. Sebab mereka melihat ke atap dan banyak bekas bocor pada langit-langit rumah Sutami

Rupanya sudah lama atap rumah Sutami bocor.

Rumah baru lunas setelah pensiun, listrik dicabut PLN

Bahkan, rumahnya yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, dibeli dengan cara mencicil.

Saat akan memasuki masa pensiun, rumah itu barulah berhasil dilunasi.

Cerita betapa sederhananya kehidupan seorang Menteri Sutami belum berhenti sampai di situ. 

Selain atap yang bocor, layanan listrik di rumah Sutami juga sempat dicabut oleh PLN. Ini terjadi di kediaman pribadi Sutami yang ada di Kota Surakarta.

Bukan lagi perkara sederhana, Sutami ketika itu memang sempat kekurangan uang, sehingga ia terlambat membayar tagihan listrik yang harus ia bayar.

Alhasil PLN pun melakukan pencabutan layanan sementara untuk kediaman Sutami.

Sakit hingga tak punya uang

Kisah lainnya, ketika Sutami sakit, ia bahkan takut dirawat di rumah sakit, karena ia tidak mempunyai cukup uang.

Ia baru mau dirawat di rumah sakit ketika pemerintah turun tangan. Selama menjalani perawatan medis di rumah sakit itu, Presiden Soeharto kerap menjenguk Sutami

Tak heran, julukan sebagai "Menteri termiskin".  Semua itu terjadi akibat Sutami yang tak pernah mau memanfaatkan fasilitas negara secara berlebihan. 

Sutami memang dikenal tidak pernah hidup bermewah-mewahan, sekalipun ia adalah menteri kabinet selama 14 tahun.

Saat tak lagi menjadi menteri di tahun 1978, dia pun mengembalikan semua fasilitas negara yang pernah ia terima. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved