Profil Jeka Saragih Petarung MMA yang Kalah KO dalam 28 Detik Saat Lawan Yoo Joo-sang

Profil Jeka Saragih petarung MMA yang kalah KO dalam 28 detik saat lawan Yoo Joo-sang laga kelas bulu digelar di Prudential Center Amerika Serikat.

Penulis: Widodo | Editor: M Zulkodri
Mola/Courtesy of Getty Images by Zuffa LLC
JEKA SARAGIH -- Jeka Saragih adalah petarung MMA Indonesia berumur 27 tahun yang dikontrak UFC. Profil Jeka Saragih petarung MMA yang kalah KO dalam 28 detik saat lawan Yoo Joo-sang laga kelas bulu digelar di Prudential Center Amerika Serikat. 

BANGKAPO.COM -- Profil Jeka Saragih petarung MMA yang kalah KO dalam 28 detik saat lawan Yoo Joo-sang.

Akhir cepat menjadi hasil dari laga kelas bulu yang digelar di Prudential Center, Newark, Amerika Serikat, Minggu (8/6/2025) pagi waktu Indonesia.

Pertarungan berakhir anti-klimaks setelah mantan juara kelas ringan One Pride MMA itu kalah 28 detik saja lewat KO.

Jeka sebenarnya cukup percaya diri karena laga dibuka dengan pertarungan berdiri.

Yoo Joo-sang juga cukup tenang meladeni serangan dari Jeka.

Suksesor mantan penantang gelar kelas bulu, "Korean Zombie" Jung Chan-sung, itu memulai serangan dengan low kick.

Jeka cukup berani karena langsung melepaskan pukulan keras dengan tangan kanannya.

Sayangnya, pukulannya meleset saat Yoo dengan sigap berhasil menghindar.

Yoo kemudian melepaskan pukulan hook dengan tangan kiri yang mendarat telak di dagu sebelah kanan Jeka.

Seketika Jeka terjatuh dan langsung tertidur dengan kondisi terlungkup.

Tak berhenti sampai disitu, Yoo masih melepaskan pukulan susulan kepada Jeka yang sudah kaku untuk memastikan petarung Indonesia itu tak bangkit lagi.

Jeka kalah KO hanya dalam waktu 28 detik saja.

Ini menjadi pertama kalinya Jeka dibuat KO sepanjang kiprahnya di semua ajang MMA profesional.

Profil Jeka Saragih

Jeka Saragih adalah petarung MMA berdarah Batak Simalungun yang lahir pada 3 Juli 1995.

Melansir Tribun-Medan.com, ia dijuluki "Si Tendangan Maut", karena merobohkan banyak petarung dari berbagai kota hingga negara.

Jeka Saragih tergabung dalam asuhan Batam Fighter Club (BFC) asal Dusun Bah Pasussang, Sumatera Utara dan membuat namanya terkenal setelah menjuarai kelas ringan MMA One Pride kelas 70 kg.

Jeka Saragih alumni dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Raya dan miliki ketertarikan bela diri sejak di bangku sekolah hingga menekuni wushu dan mengikuti pertandingan di Filipina tahun 2013.

Meskipun belum berhasil meraih juara, dia tidak berputus asa, terus berlatih dan semakin menekuni bela diri wushu.

Selanjutnya dia mengikuti kembali pertandingan kejurnas wushu di Yogyakarta sebagai perwakilan dari Sumatera Utara.

Jeka Saragih sempat ingin mengikuti Pekan Olah Raga Nasional di Sumatera Utara tahun 2015, namun dia tidak direstui oleh kedua orangtuanya .

Disinilah menjadi titik balik seorang Jeka Saragih, untuk memutuskan pindah ke Kota Batam dan menjadi pekerja galangan kapal di PT SMOE.

Namun dia tidak pernah meninggalkan hobinya dan terus mengasah kemampuannya hingga akhirnya dia magang di sasana Batam Fighter Club (BFC) milik Yakop Sutjipto.

Dia mendapat tawaran untuk mengikuti kejuaraan One Pride TVONE yang mempertandingkan para petarung Martial Mixed Arts (MMA).

Setelah mengikuti seleksi , dia masuk ke dalam kategori Grade A 70 kg dan tahun 2017 Jeka Saragih berhasil mendapatkan posisi jawara MMA One Pride kelas 70 kg.

Namanya mulai di kenal pada akhir Juli 2018, setelah berpartisipasi untuk membawakan api obor Asian Games yang berkeliling ke Sumatera Utara yang berlangsung di Jakarta dan Palembang.

Selanjutnya dia mengikuti pertandingan One Pride Pro Never Quit Fight Night 25 di Jakarta, 2 Desember 2018 yang berhasil memenangkan sabuk juara Kelas Ringan One Pride.

Selang setahun, dia mengikuti pertandingan laga internasional pertama yang berhasil mengalahkan petarung asal Filipina, Mhar John Manahan dalam One Pride MMA Pro Never Quit Fight Night 32.

Pertarungan ini berlangsung di GBK Senayan, 21 September 2019 yang menjadi pertandingan pertamanya di kancah internasional.

Dia pernah mengikuti pertandingan yang melawan petarung asal India Pawaan Maan, dalam babak pembukaan ajang Road to UFC.

Hal ini menjadi pemecah rekor tayangan MMA di Mola lantaran telah disaksikan lebih dari satu juta penonton yang berlangsung pada 9 Juni 2022 yang ditayangkan secara langsung dari Singapore Indoor Stadiun.

Dalam setiap pertandingannya, dia selalu melakukan latihan dan strategi teknik untuk meraih kemenangannya.

"Berkat latihan, para pelatih bisa mengarahkan saya melakukan strategi yang membawa pada kemenangan. Saya ingin menunjukkan bahwa petarung Onepride di ajang nasional bisa merebut kontrak UFC dan membuat Indonesia bangga," kata Jeka Saragih.

Adapun motto hidup Jeka Saragih untuk anak muda yaitu "Siapkan fisik, mental, dan berlatih terus setiap bertanding".

Dia aktif di media sosial Instagram @jekasaragih memiliki pengikut sebanyak 37,7 ribu yang membagikan aktivitas kesehariannya.

Selain itu, dia juga aktif di YouTube Channel Jeka Saragih dan telah memperoleh 43,2 ribu subscriber dan telah posting sebanyak 253 video.

(Bangkapos.com/Banjarmasinpost.co.id/Tribun-Medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved