Berita Viral

Sosok Kusnadi Eks Ketua DPRD Jatim Hilang dan Ditemukan Linglung, Dipanggil KPK

Kusnadi bukan sosok sembarangan, mantan Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) ini diduga terlibat kasus korupsi.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
Kompas.com
EKS KETUA DPRD JATIM -- Mantan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, sempat dilaporkan hilang, namun kini ia telah ditemukan namun dalam keadaan linglung. Kusnadi menghilang usai dipanggil KPK kasus dugaan korupsi 

BANGKAPOS.COM -- Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya.

Namun ia berhasil ditemukan di Madura dalam keadaan linglung.

Kusnadi bukan sosok sembarangan, mantan Ketua DPRD Jawa Timur (Jatim) ini diduga terlibat kasus korupsi.

Dikutip dari Kompas.id, Kusnadi beberapa kali diperiksa penyidik KPK.

Terakhir, dia menjadi saksi kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dana hibah kelompok masyarakat dari APBD Jatim tahun 2021-2022, Rabu (14/5/2025).

Sempat hilang dan kini sudah ditemukan, berbagai pertanyaan mesti dijawab.

Kenapa Kusnadi berada di Madura, apakah memang diculik, hingga keterkaitannya dengan perkara korupsi mesti didalami.

Sosok Kusnadi

Kusnadi adalah mantan Ketua DPRD Jatim periode 2019-2024.

Kusnadi juga menjabat Ketua DPD PDI-P Jatim dua periode, 2015-2019 dan 2019-2024.

Kusnadi lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1958.

Selama menjadi politisi, Kusnadi menduduki sejumlah posisi penting, baik di partai ataupun di legislatif. 

Kusnadi merupakan alumni Fakultas Hukum, Universitas Airlangga.

Sepanjang kariernya, mantan dosen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini dikenal aktif sebagai politisi senior PDI Perjuangan sejak era konsolidasi pascareformasi.

Puncak karier politiknya terjadi pada 2019, saat ia dilantik sebagai Ketua DPRD Jawa Timur menggantikan Abdul Halim Iskandar yang diangkat menjadi Menteri Desa oleh Presiden Joko Widodo.

Kusnadi menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019–2024.

Kusnadi mundur dari jabatan Ketua DPRD Jawa Timur pada Februari 2023 setelah terlibat kasus dugaan korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019–2022.

Kusnadi sempat beberapa kali diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sempat dicegah ke luar negeri pada Maret 2023.

Rumah Kusnadi juga pernah digeledah oleh tim penyidik KPK.

Kusnadi Hilang dan Ditemukan Linglung

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya dan dilaporkan ke polisi pada Minggu (8/6/2025).

Belakangan diketahui, bahwa Kusnadi sempat dijemput oleh tiga orang tak dikenal pada Rabu (4/6/2025).

Penjemputan itu diketahui oleh sejumlah pekerja Kusnadi yang bertugas di areal peternakan ayam.

Sejak pensiun dari dunia politik, Kusnadi fokus mengurusi peternakan ayam miliknya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketika tinggal di sana, pada Selasa (3/6/2025) kemarin datang tamu yang tidak dikenal oleh pekerja.

Tamu itu bertemu dengan Kusnadi.

Menurut pekerja, tamu tersebut berlogat Madura.

Pekerja tidak mengenal siapa tamu dimaksud, tapi tamu itu terlihat akrab dengan Kusnadi.

Saat malam tiba, tamu tidak tidur di kamar yang sama dengan Kusnadi.

Tamu tidur di kursi bambu yang ada di bagian depan.

Keesokan harinya, Rabu (4/6/2025), Kusnadi dibawa tamu tersebut.

Ada tiga orang saat itu yang membawa Kusnadi.

Kusnadi dibawa menggunakan mobil.

Namun, pekerja sempat bertanya pada Kusnadi apakah pulang hari atau tidak.

Kusnadi sempat menjawab akan segera pulang.

Tapi belakangan, ternyata Kusnadi tidak pulang.

Anak Kusnadi, Teddy Kusdita Kunong sempat menghubungi nomor selular ayahnya.

Ia juga sempat mengirimkan pesan, tapi tidak berbalas.

Mulanya, Teddy mengira ayahnya itu merajuk karena tidak diantarkan ke daerah Blitar dalam sebuah acara.

Belakangan, keluarga mulai curiga lantaran tak biasanya Kusnadi enggan memberi kabar pada keluarga.

Hingga akhirnya, Minggu (8/6/2025) keluarga melapor ke polisi.

Laporan bernomor SPTLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN.

Selain melapor kepada polisi, keluarga juga mengirimkan informasi berita kehilangan ke sejumlah grup Whatsapp.

Keluarga juga memposting informasi hilangnya Kusnadi di media sosial.

Dari postingan itu, kemudian ada yang menghubungi keluarga.

Ternyata Kusnadi sudah berada di Madura.

Saat ditemukan, Kusnadi dalam keadaan linglung. 

Menurut Teddy, seperti dikutip dari Tribunnews.com, kondisi Kusnadi linglung saat ditemukan di rumah warga dan tak mengingat apapun.

Bahkan, Kusnadi merasa bingung bisa pergi dari Sidoarjo ke Bangkalan.

Menghilang setelah Dipanggil KPK

Kusnadi menghilang setelah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kusnadi sebagai saksi terkait kasus korupsi Pengurusan Dana Hibah untuk Pokmas dari APBD Provinsi Jawa Timur 2019-2022.

Selain Kusnadi, KPK juga memanggil Sumantri selaku petani, dan Teguh Pambudi selaku notaris sebagai saksi dalam perkara tersebut.

 "Pemeriksaan dilakukan di Polresta Banyuwangi," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Rabu (14/5/2025).

Sementara itu, penyidik juga memanggil Jodi Pradana Putra selaku pihak swasta, dan Bagus Pradana Putra selaku pihak swasta sebagai saksi dalam perkara tersebut.

"Pemeriksaan dilakukan di BPKP Perwakilan Prov. Jatim Jl. Raya Bandara Juanda No. 38 Kab. Sidoarjo, Prov. Jawa Timur," ujarnya.

Meski demikian, KPK belum menyampaikan materi yang akan digali dari pemeriksaan para saksi tersebut.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan 21 orang tersangka dalam kasus dugaan suap alokasi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

Perkara ini merupakan pengembangan dari kasus suap alokasi dana hibah yang diusulkan melalui pokok pikiran (Pokir) dari kelompok masyarakat (Pokmas).

"Dalam Sprindik tersebut KPK telah menetapkan 21 tersangka yaitu 4 tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi," kata Tessa saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (12/7/2024).

Digeledah Tessa mengatakan, tiga dari empat tersangka penerima itu merupakan penyelenggara negara.

Sementara, satu orang lainnya merupakan staf penyelenggara negara tersebut.

Adapun dari 17 tersangka pemberi suap, sebanyak 15 di antaranya merupakan pihak swasta sementara 2 orang lainnya penyelenggara negara.

"Mengenai nama tersangka dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan para tersangka akan disampaikan kepada teman-teman media pada waktunya bilamana penyidikan dianggap telah cukup," ujar Tessa.

(Bangkapos.com/Kompas.id/Tribun-Medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved