Profil Ibrahim Arif, Stafsus Nadiem Makarim Terseret Korupsi Pengadaan Chromebook, Eks VP Bukalapak

Berikut profil Ibrahim Arif, satu dari tiga Staf Khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2022 yan

Penulis: Agis Priyani | Editor: Evan Saputra
Tribun Jambi
STAFSUS -- Profil Ibrahim Arif, Stafsus Nadiem Makarim Terseret Korupsi Pengadaan Chromebook, Eks VP Bukalapak 

BANGKAPOS.COM - Berikut profil Ibrahim Arif, satu dari tiga Staf Khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2022 yang turut diperiksa Kejagung.

Dalam rangka menyelisik kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook, Kejaksaan Agung akan mendalami ada-tidaknya kedekatan antara mantan staf khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Ibrahim Arief dengan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

“Akan didalami oleh penyidik untuk melihat nanti apakah ada juga kedekatan dengan pihak-pihak lain atau seseorang misalnya, atau tokoh apapun,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, saat ditemui di Gedung Penkum Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Baca juga: Menyamar Jadi Pasien Berobat ke Puskesmas, Segini Harta Kekayaan Wabup Pinrang Sudirman Bungi

Kejaksaan Agung menggeledah apartemen staf khusus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2022, Ibrahim Arief, di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel). 

Penggeledahan ini dilakukan terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2022.

Penggeledahan apartemen milik Ibrahim Arief ini pun telah dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar.

“Iya, Ibrahim Arief,” katanya saat dikonfirmasi Tirto.id, Senin (2/6/2025).

Profil Ibrahim Arif

Melihat info dari LinkedIn yang bersangkutan, Ibrahim Arief sendiri diketahui menjabat sebagai Stafsus Menteri Nadiem Makarim dan juga Chief Technology Officer GovTech Edu (2020-2024).

GovTech Edu sendiri merupakan sebuah lembaga yang bertugas menggerakkan keterpaduan layanan digital pemerintah yang dapat mempercepat pembelajaran dan pengajaran berkualitas.

Sebelum menjabat sebagai CTO, pemegang gelar Master di dalam program Erasmus Mundus CIMET ini sempat bergabung dengan Bukalapak pada 2016. Ia pun menduduki posisi VP of Engineering dan VP of R&D.

Usai sukses membawa membawa perusahaan e-commerce itu untuk tumbuh pesat hingga memeroleh gelar unicorn, pada 2019 dia pun berlabuh di OVO, salah satu perusahaan fintech dengan dengan tanggung jawab meliputi rekrutmen dan pengembangan tim.

Kini, usai pergantian pembantu presiden pasca Pemilu 2024, Ibrahim Arief pun kemudian beralih ke profesi awalnya sebagai engineer. Ia mendirikan perusahaan artificial intelligence (AI), Asah AI, sebagai Co Founder dan CTO.

Nadiem Makarim Buka Suara

Seiring pengusutan kasus korupsi pengadaan laptop atau Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, sempat dikabarkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Terkini, Nadiem Makarim menanggapinya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved