Bangka Pos Hari Ini

Masjid Affiliate Al Kahfi Bunut, Inovasi Rumah Ibadah yang Hasilkan Miliaran Rupiah per Bulan

masjid ini menghasilkan antara Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar setiap bulannya. Aditya menyebutkan, masjid tersebut memiliki dua lantai. Lantai ...

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Sabtu (15/06/2025). 

MASJID Affiliate AlKahfi Bunut di Kampung Bunut, Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menawarkan pendekatan unik dalam pengelolaan rumah ibadah. Meskipun tampak seperti masjid pada umumnya, penggunaan kata “affiliate” dalam namanya menunjukkan adanya model bisnis yang diadopsi untuk meningkatkan kesejahteraan jemaah.

Pendiri Masjid Affiliate Al Kahfi Bunut, Aditya Pratama Ghifary, mengatakan, ide tersebut muncul setelah ia meraih keuntungan dari bisnis bimbingan belajar online.

“Alhamdulillah, dapat untung di tahun pertama kita punya keinginan untuk langsung membangun masjid, jadi pertama berdiri itu tahun 2019,” kata Aditya saat ditemui pada Jumat (13/6).

Setelah empat tahun, Aditya merasa pengelolaan masjid kurang optimal, hanya digunakan untuk ibadah karyawan bimbingan belajarnya. 

“Kalau weekday itu ramai, tetapi magrib, isya, subuh itu sepi,” ucapnya.

Motivasi Aditya untuk mengubah masjid menjadi lebih bermanfaat muncul setelah mendengar peristiwa tragis dari tetangganya yang mengakhiri hidup akibat terlilit utang.

“Saya jadi berpikir, itu kan yang gantung diri pasti karena dua permasalahan, keimanan dan perekonomian,” ujarnya.

Untuk mencari solusi, Aditya melakukan studi banding dengan berbagai masjid di Indonesia, termasuk di Yogyakarta, Sleman, dan beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura. 

“Ternyata dapat satu kesimpulan, harus ada pengurus yang 24 jam di situ,” katanya.

Setelah mendapatkan pengalaman, Aditya mulai mengimplementasikan program-program yang terinspirasi dari masjid lain.

Melatih calon afiliator

Sejak Juli 2024, DKM memutuskan untuk meluncurkan pelatihan dengan tema “Malam Minggu Cuan”, yang kini telah menarik perhatian hingga 500 peserta. 

“Itu pun karena dibatasi karena tempatnya di masjid,” ujar Aditya.

Pelatihan ini tidak hanya menjangkau warga setempat, tetapi juga peserta dari berbagai daerah, termasuk Papua, Kalimantan, dan Jakarta. Inovasi ini terus berkembang, dan pada tahun 2024, Aditya mulai menjual produk plastik di masjid dengan memanfaatkan pelatihan affiliate.

“Bulan Desember 2024, hanya dari TikTok sudah Rp900 juta. Ditambah dengan Shopee Rp300 jutaan, jadi total sekitar Rp 1,2 miliar sebulan,” kata Aditya.

Kini, masjid ini menghasilkan antara Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar setiap bulannya. Aditya menyebutkan, masjid tersebut memiliki dua lantai. Lantai pertama untuk ibadah dan pelatihan affiliate, sedangkan lantai kedua digunakan untuk kegiatan live TikTok dan asrama. 

“Kita punya sekitar 15 host live streaming, mayoritas adalah warga sekitar yang telah mengikuti pelatihan di masjid,” tuturnya.

Dengan pengelolaan yang terkonsep, nama “affiliate” resmi disematkan pada masjid ini pada Januari 2025. Aditya berharap bisa memperluas bangunan masjid agar dapat menampung lebih banyak jemaah dan peserta pelatihan. 

“Kita sangat ingin sekali untuk perluasan dan itu memang sudah direncanakan,” ucapnya.

Bagi masyarakat yang ingin bergabung dalam pelatihan affiliate, Aditya mengajak untuk mengikuti perkembangan melalui media sosial Masjid Affiliate Al-Kahfi Bunut, dan lebih baik datang langsung untuk mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. (Kompas.com)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved