Tim Dosen FSEI IAIN SAS Babel Dorong Kemandirian Desa Lewat Pengabdian di Kecamatan Namang

desa-desa di wilayah Kecamatan Namang harus mandiri. Tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, kemandirian ekonomi, pembangunan yang ...

Istimewa/ dok IAIN SAS Babel
IAIN SAS BABEL -- Tim Dosen FSEI IAIN SAS Babel saat melakukan pengabdian masyarakat di Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (26/06/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tim Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung ( IAIN SAS Babel ) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Gedung Serbaguna Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (26/6/2025).

Mengusung tema “Membangun Kemandirian Desa: Identifikasi dan Pengenalan Potensi Sumber Daya Lokal di Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah,” kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian desa dengan menggali dan memanfaatkan potensi lokal yang ada.

Camat Namang, Machyudi Saputra, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar oleh tim dosen FSEI IAIN SAS Babel. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan memberi dampak nyata bagi pembangunan desa.

"Terimakasih kami ucapkan kepada team dosen dari FSEI telah melakukan pengabdian ini di Kecamatan Namang, besar harapan kami kegiatan ini terus berlanjut dan semakin berkembang," kata Machyudi

Semantara itu, Agnes Fransiska Dewi, pembicara pada kesempatan ini menerangkan, desa-desa di wilayah Kecamatan Namang harus mandiri. Tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, kemandirian ekonomi, pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif juga peningkatan partisifasi dan tanggungjawab masyarakat. 

"Jika desa mandiri maka otomatis kualitas hidup meningkat, kemiskinan berkurang dan tercipta lapangan pekerjaan. Selain itu sumberdaya juga terkelola, peningkatan pendapatan dan keamanan pangan," terang Agnes.

"Selain itu jika desa kita mandiri lingkungan kita pasti lestari, pemerataan pembangunan, dan masih banyak lagi lainnya," lanjutnya.

Salah satu cara dalam membangun kemandirian desa melalui pengenalan potensi yang ada di wilayahnya, seperti sumberdaya alam, manusia, modal dan informasi. 

" Sumberdaya adalah segala sesuatu yang tersedia dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan tertentu. Ciri-cirinya sudah tersedia, dapat dimanfaatkan, bisa berwujud atau sebaliknya, sumberdaya fisik, seperti mineral atau air dan sumberdaya non fisik seperti pengetahuan atau keterampilan," papar Agnes

Lebih jauh Agnes menerangkan, kemandirian desa yang bertumpu pada pariwisata bukan sekedar menarik wisatawan, melainkan proses pemberdayaan menyeluruh yang dimulai dari identifikasi cermat terhadap segala potensi yang ada, baik itu alam, situs sejarah, kuliner khas, tradisi unik dan sebagainya. 

Pendekatan ini mendorong masyarakat desa untuk mengelola sumberdaya secara mandiri, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan serta kualitas hidup. 

Pariwisata juga berfungsi sebagai katalisator untuk melestarikan lingkungan dan budaya, dengan demikian membangun kemandirian desa melalui pariwisata adalah investasi ganda yakni memperkuat ekonomi dan menjagawarisan alam serta budaya. 

Turut hadir pada kesempatan ini Camat Kecamatan Namang, Kades sekecamatan Namang, tim Dosen FSEI yakni Kiki Listari, M.M, ⁠Yolanda Destiana, M.M, Agnes Fransiska Dewi, M.Par, Feby Ayu Amalia, M.H, Muhamad Nurdin, M.S.I, Riyani Fitri Lubis, M.E., Misbahul Munir, M.Hum, Reka Meilani, M.M, Rizki, M.Ak, Ratna Kusumadewi, MA, Atika, M.Ak, ⁠Imam Alfikri Pratama, M.Pd, Furziah, M.H, Hj. Himmatul Ulyah, M.A. (*/E1)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved