Tongkang Tabrak Pondasi Jembatan Emas

Pemprov Babel Terus Hitung Kerugian Pasca Insiden Laka Laut di Jembatan Emas

Pasca insiden laka laut di Jembatan Emas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) masih terus menghitung total kerugian yang dialami

Istimewa
MENABRAK JEMBATAN -- Salah satu tongkang yang hendak melintasi bawah jembatan emas, tiba-tiba menabrak pondasi bagian bawah jembatan, Kamis (26/6/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pasca insiden laka laut di Jembatan Emas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) masih terus menghitung total kerugian yang dialami.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bangka Belitung, Asban Aris saat dikonfirmasi terkait kelanjutan insiden yang melibatkan tongkang blue shapire TB Majestix Artic.

"Kita sudah rapat dengan KSOP, Polair, lalu pemilik kapal juga siap ganti rugi. Tapi ini masih dihitung oleh PU, karena itu aset Pemprov yang pencatatan nomornya ada di PU Provinsi," ujar Asban, Rabu (2/7/2025).

Lebih lanjut Asban mengatakan kondisi Jembatan Emas tidak ada kerusakan vital dalam insiden yang terjadi pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 14.30 WIB lalu.

TONGKANG TABRAK JEMBATAN EMAS -- Salah satu tongkang yang hendak melintasi bawah Jembatan Emas, tiba-tiba menabrak pondasi bagian bawah jembatan, Kamis (26/6/2025) (Ist warga).
TONGKANG TABRAK JEMBATAN EMAS -- Salah satu tongkang yang hendak melintasi bawah Jembatan Emas, tiba-tiba menabrak pondasi bagian bawah jembatan, Kamis (26/6/2025) (Ist warga). (Ist/Warga)

"Jembatan Emas itu memang tongkang itu lewat situ, angin memang sekitar 15 knot dari barat ke tenggara kalau tidak salah, jadi memang angin kuat dan air laut pasang," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani memastikan, pihak kapal TB Majestic Artic akan mengganti rugi pasca insiden di Jembatan Emas, Rabu (2/7/2025).

"Tetap akan kita proses sesuai peraturan yang punya kapal, harus ganti rugi pada negara. Tidak ada gratis, tapi harus ganti rugi sesuai aturan yang berlaku," ujar Hidayat Arsani.

Lebih lanjut pasca insiden yang terjadi pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 14.30 WIB lalu, Hidayat Arsani juga menyinggung kebijakannya terkait penutupan Jembatan Emas tersebut.

"Memang perlu dikaji Jembatan itu, makanya saya mengambil langkah untuk mengangkat Jembatan itu. Coba kalau itu tertutup gimana? Hancur gak?. Ini kapal kosong, kalau kapal 4 ribuan ton ini beresiko. Saya mengambil tindakan itu bukan secara emosional, tapi secara akademis," ungkapnya.

Laka laut terjadi pada tongkang blue shapire digandeng TB Majestix Artic yang menabrak tiang atau bantalan pengaman Jembatan Emas Kota Pangkalpinang, Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.

Pasca adanya insiden laka laut oleh tongkang blue shapire TB Majestix Artic, kondisi Jembatan Emas dipastikan tidak mengalami kerusakan.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Bangka Belitung Syafran Noverin, usai pihaknya bersama instansi terkait melakukan pengecekan secara langsung kondisi Jembatan Emas.

"Setelah kita cek kalau dari sisi jembatan tidak ada kerusakan, jadi yang ditabrak itu adalah pengaman sisi alur sungai. Jadi bukan jembatan atau tiang jembatan yang ditabrak, dari sisi struktur jembatan tidak ada masalah," ujar Syafran saat dikonfirmasi Bangkapos.com, Jumat (27/6/2025).

(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved