Berita Bangka Selatan

Penyebab Kecelakaan Beruntun Truk di Jalan Raya Pangkalpinang-Toboali Diduga karena Kelalaian

Lima orang menjadi korban dalam kecelakaan maut ini, satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
KECELAKAAN BERUNTUN TRUK – Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangka Selatan, Iptu Eko Budiatno ketika melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Pangkalpinang-Toboali tepatnya di Desa Bikang, Rabu (2/7/2025). Tiga unit truk terlibat kecelakaan beruntun, satu orang dinyatakan meninggal dunia. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Tiga unit truk terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Raya Pangkalpinang-Toboali tepatnya di Jalan Raya Bikang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.

Lima orang menjadi korban dalam kecelakaan maut ini, satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kelalaian diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun itu terjadi.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangka Selatan, Iptu Eko Budiatno mengatakan kecelakaan maut itu terjadi pada Rabu, (2/7/2025) dini hari pukul 01.00 Wib. Tiga unit truk saling tabrakan dan mengalami ringsek pada bagian depan.

EVAKUASI KENDARAAN -- Aparat kepolisian dari Satlantas Polres Bangka Selatan ketika melakukan evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Jalan Raya Desa Bikang, Rabu (2/7/2025). Tiga unit truk terlibat kecelakaan dalam peristiwa ini.
EVAKUASI KENDARAAN -- Aparat kepolisian dari Satlantas Polres Bangka Selatan ketika melakukan evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Jalan Raya Desa Bikang, Rabu (2/7/2025). Tiga unit truk terlibat kecelakaan dalam peristiwa ini. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Hal ini menyebabkan seorang sopir meninggal dunia akibat terjepit badan truk. Kencangnya benturan turut membuat satu unit truk di antaranya terpental hingga keluar badan jalan.

“Untuk kecelakaan ini melibatkan tiga unit truk. Korban ada lima orang, empat orang laki-laki dan satu orang perempuan. Satu orang sopir meninggal dunia,” kata dia kepada Bangkapos.com di lokasi kejadian. 

Eko Budiatno membeberkan kecelakaan maut bermula ketika dua unit truk dengan nomor polisi BN 8687 RL dan BN 8461 RY berjalan beriringan dari arah Kota Toboali menuju Kota Pangkalpinang. 

Kedua truk tersebut diketahui baru saja pulang dari mengangkut fiber sawit atau serat kelapa sawit dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Kawasan Industri Sadai, Kecamatan Sadai.

Namun di tengah perjalanan truk dengan nomor polisi BN 8641 RY mengalami kerusakan patah as gardan.

Kemudian truk tersebut ditarik oleh truk lainnya dengan nomor polisi BN 8687 RL untuk dibawa ke Desa Air Mesu, Kabupaten Bangka Tengah.

Ketika kedua truk tersebut melintasi Jalan Raya Desa Bikang, tiba-tiba datang dari arah berlawanan satu unit truk dengan nomor polisi BN 8045 WL.

Truk tersebut yang berkecepatan tinggi seketika melebar ke sisi kanan jalan dan melewati batas marka jalan. Kedua truk yang saling beriringan tersebut tak lagi sempat menghindar. Sampai akhirnya terjadilah kecelakaan beruntun.

Sementara satu unit truk BN 8641 RY karena mengalami kerusakan tidak bisa melakukan pengereman dan menabrak bagian belakang truk BN 8687 RL. Setelah itu truk tersebut terpental keluar ke sisi kiri jalan yang memiliki kedalaman satu hingga dua meter.

“Semua kendaraan yang terlibat kecelakaan mengalami ringsek pada bagian depan,” jelas Eko Budiatno.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan sejumlah saksi, kecelakaan ini terjadi diduga karena kelalaian sopir truk dengan nomor polisi BN 8045 WL.

Truk tersebut diduga overloading atau kelebihan kapasitas muatan. Ditambah sepinya kondisi jalan membuat sopir truk memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Akibatnya truk yang dikemudikan oleng dan melebar ke sisi kanan jalan.

Diketahui truk tersebut mengangkut trafo serta beberapa barang-barang toko kelontong yang hendak dibawa menyeberang ke Pulau Belitung melalui Pelabuhan Sadai.

“Sementara disebabkan kelalaian karena kecepatan tinggi, juga muatan berat. Sehingga truk kehilangan kendali,” paparnya.

Saat ini empat orang korban lainnya tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Junjung Besaoh. 

Hingga berita ini diturunkan proses evakuasi tiga unit truk masih dilakukan. Evakuasi turut melibatkan satu unit alat berat jenis eskavator mini untuk menaikan truk yang jatuh ke luar badan jalan.

Arus lalu lintas sempat tersendat lantaran proses evakuasi memakan hampir seluruh badan jalan.

“Truk yang terlibat kecelakaan saat ini sudah kami evakuasi agar tidak memakan badan jalan dan menimbulkan kemacetan,” kata Eko Budiatno.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved