Bangka Pos Hari Ini
Penambang Hilang Diterkam Buaya Sungai Pelaben, Tim SAR Gunakan Setrum dan Libatkan Tiga Pawang
Lalu pawang buaya melakukan ritual, diawali dengan duduk di atas ponton lalu membaca mantramantranya. Setelah itu pawang buaya menuju aliran sungai...
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Seorang penambang timah bernama Febry Yansah (19) hilang diterkam buaya di Sungai Pelaben, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Rabu (2/7) malam.
Berbagai upaya telah dilakukan Tim SAR Gabungan bersama warga untuk mencari keberadaan korban. Mulai dari menyisiri sungai, menyelam, menggunakan drone, alat setrum hingga mendatangkan tiga pawang buaya. Namun hingga, Kamis (3/7) malam pencarian warga pendatang asal Provinsi Bengkulu itu belum membuahkan hasil.
Pantauan Bangkapos.com, pada, Kamis (3/7) pagi sekitar pukul 07.36 WIB, Tim SAR Gabungan menggunakan perahu kecil milik warga melakukan pencarian dari titik awal korban pertama kali diterkam buaya.
Tim bergerak menyisiri lokasi dengan membawa alat setrum atau sengatan listrik. Alat setrum tersebut digunakan untuk menyetrum buaya yang diduga bersembunyi di dalam air dan masih membawa tubuh Febry Yansah.
Kurang lebih setengah jam proses pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan menggunakan perahu, namun korban tidak juga ditemukan. Lalu sekitar pukul 08.06 WIB, tim yang menggunakan perahu dan alat sentrum kembali ke daratan.
Kemudian, proses pencarian dilanjutkan warga sekitar dengan menyelam secara manual guna mencari korban.
“Pagi ini (Kamis, 3/7-red) kita lanjut proses pencarian menggunakan perahu dan alat setrum untuk menemukan korban yang hilang diterkam buaya dari semalam,” terang Yurizal selaku komandan tim (Dantim) pencarian korban kepada Bangkapos.com, Kamis (3/7).
Yurizal menyebutkan, Rabu (2/7) malam sejak mendapatkan informasi adanya seorang warga yang diterkam buaya tim langsung melakukan proses pencarian. Namun belum membuahkan hasil dan proses pencarian masih terus dilakukan.
“Tadi malam kita dapat informasi dari saksi, lalu kami lakukan proses pencarian tapi belum membuahkan hasil dan kita lanjutkan pagi ini dengan alat setrum hingga rencananya akan memanggil pawang buaya,” jelasnya.
Diakui Yurizal, Rabu (2/7) malam ketika proses pencarian terhadap korban di sekitar lokasi ada beberapa buaya yang muncul, tapi korban tidak terlihat di lokasi hingga proses pencarian dilanjutkan pagi ini.
“Ada muncul semalam buaya lebih dari satu, tapi korban tidak tampak terlihat dan pagi ini buaya muncul lagi sedangkan korban masih belum ditemukan,” ungkap Yurizal.
Tiga Pawang
Sementara itu pantauan Bangkapos.com, sekitar pukul 10.50 WIB, tiga pawang buaya yang didatangkan dari Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Bangka, tiba di Sungai Pelaben. Lalu ketiganya ditemani Ketua Relawan Laskar Sekaban, M Achin turun ke lokasi pertama kali Febry Yansah diterkam buaya.
“Iya ini pawang dari Bukit Layang kami bawa ke sini untuk bantu cari korban,” kata Acin kepada Bangkapos.com.
Acin kemudian memanggil keluarga Febry Yansah untuk bertemu dengan pawang buaya.
“Mana keluarga korban, pawang buaya mau ngomong sebelum mencari korban,” ujarnya.
Tampak seorang perempuan yang mengaku kakak dari Febry Yansah dan seorang pria rekan korban mendatangi pawang buaya di tepi sungai.
“Mohon bantuannya pak (pawang-red), semoga korban cepat ketemu,” ucap wanita tadi kepada pawang buaya.
Tak lama kemudian, ketiga pawang buaya ditemani M Achin dan sejumlah keluarga korban menaiki ponton tempat korban pertama kali diterkam buaya.
Lalu pawang buaya melakukan ritual, diawali dengan duduk di atas ponton lalu membaca mantramantranya. Setelah itu pawang buaya menuju aliran sungai yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari tempat ponton terparkir dan kembali melakukan ritual seraya beberapa kali menyentuh air sungai serta membaca mantra.
Memperbaiki Ponton
Diketahui sebelum kejadian, Rabu (2/7) sekitar pukul 17.45 WIB, Febry Yansah sedang memperbaiki ponton TI sembari mendorongnya bersama seorang teman bernama Iwan di Sungai Pelaben, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang.
Sekitar 18.21 WIB, saat mendorong ponton, Iwan melihat Febry diterkam buaya dan langsung ditarik ke dalam sungai Melihat kejadian itu, Iwan segera memberitahukan keluarga korban.
Selanjutnya keluarga korban melapor ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan.
Setelah menerima informasi dari keluarga korban, Kansar Pangkalpinang memberangkatkan 1 tim rescue menuju lokasi kejadian di Sungai Pelaben.
Setiba di lokasi, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Kansar Pangkalpinang, Polairud Polda Babel, Satpolairud Polres Bangka, Babinsa Desa Air Anyir, Koramil, BPBD Bangka, Laskar Sekaban, masyarakat beserta keluarga korban melakukan pencarian dengan menyisiri sungai menggunakan perahu kayu.
Bahkan Basarnas mengerahkan 1 unit drone DJI Mavic 3 Thermal untuk mendeteksi keberadaan suhu tubuh korban maupun hewan buas.
“Usai menerima informasi kita bergegas mengirimkan tim rescue untuk membantu mencari korban. Pencarian pada malam hari kita maksimalkan menggunakan pantauan visual drone thermal. Masyarakat turut juga melakukan penyisiran dengan kapal kayu. Semoga upaya pencarian terhadap korban dapat segera membuahkan hasil,” kata Kakansar Pangkalpinang, I Mada Oka Astawa, Kamis (3/7).
Tambang Ilegal
Sementara Kapolsek Merang Iptu Syarifuddin mengungkapkan aktivitas tambang di lokasi hilangnya korban adalah ilegal atau tanpa izin. “Lokasi ini memang ilegal, sering dilakukan aktitas tambang dan sudah lama,” ungkap Syarifuddin.
Ia mengaku, pihaknya sudah kerap kali mengimbau penambang untuk menghentikan aktivitasnya karena ilegal.
“Mereka ini mencari makan jadi apa yang kami imbau tidak digubris. Seminggu tutup, tahu-tahunya buka lagi,” ujarnya.
Syarifuddin pun berharap korban segera ditemukan. “Mudah-mudahan korban ini cepat ketemu, mohon doanya semua,” tukasnya. (v1)
1 Jam Gubernur Bertemu Udin-Dessy, Hasil Sementara Bikin Prof Udin Semringah |
![]() |
---|
Duel Maut di Simpang 3 Telkom Parittiga, Satu Pemuda Tewas, Berawal dari Cekcok saat Nongkrong |
![]() |
---|
58.181 Warga Bangka Selatan Akan Terima Manfaat MBG, Mulai dari Pelajar, Balita hingga Ibu Hamil |
![]() |
---|
Tangis Tiga Anak Prof Udin Pecah, Istri Saparudin Ungkap Hasil 12 Tahun Perjuangan |
![]() |
---|
Buruh Harian Sempat Lempar Sabu ke Dalam Toko saat Hendak Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.