PLN Bangun Infrastruktur Gas di Nias, Tekan Emisi dan Hemat Triliunan Rupiah
PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT PLN Energi Primer Indonesia, resmi memulai pembangunan fasilitas gasifikasi untuk wilayah Klaster Nias.
Penulis: iklan bangkapos | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM, NIAS - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), resmi memulai pembangunan fasilitas gasifikasi untuk wilayah Klaster Nias.
Pembangunan ini ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias, Kamis (3/7/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari dukungan konkret PLN terhadap visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada energi melalui pemanfaatan gas alam yang lebih bersih dan ekonomis.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, mengatakan bahwa pengembangan ini sangat penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM dan sejalan dengan peta jalan transisi energi dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
“Groundbreaking proyek gasifikasi ini bukan hanya soal pasokan listrik andal, tetapi juga upaya memperkuat struktur energi nasional dan perekonomian lokal,” ujarnya.
Proyek di Nias merupakan bagian dari pengembangan enam klaster gasifikasi yang akan dijalankan PLN di berbagai daerah seperti Sulawesi, Maluku, Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menekankan bahwa proyek ini merupakan contoh nyata keberhasilan sinergi lintas lembaga dalam mendukung transisi energi dan pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.
"Gasifikasi di Nias bukan hanya membangun infrastruktur energi, tapi juga menciptakan masa depan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Ini juga mendorong investasi serta lapangan kerja baru," jelas Darmawan.
Dengan cadangan daya 20 megawatt atau 43 persen dari beban puncak, sistem kelistrikan Nias cukup tangguh untuk menopang sektor unggulan seperti perikanan, UMKM, hingga pariwisata.
Efisiensi yang ditargetkan dari penggunaan gas diperkirakan mencapai Rp72,4 miliar per tahun, dan bisa meningkat hingga Rp153 miliar jika sistem berjalan penuh.
Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menjelaskan bahwa proyek ini meliputi pembangunan tangki LNG berkapasitas 3.000 m⊃3; serta sistem regasifikasi hingga 13 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Infrastruktur ini akan mendukung operasi PLTMG yang dirancang berkapasitas awal 35 MW dan dapat dikembangkan menjadi 59 MW.
Ia juga menambahkan bahwa dengan implementasi gasifikasi ini, emisi karbon bisa ditekan hingga 30 persen—setara dengan 29.000 ton CO₂ per tahun pada tahap awal, dan 47.000 ton CO₂ saat kapasitas penuh.
“Kami sangat mengharapkan kolaborasi semua pihak agar proyek ini berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi lebih dari 150 ribu pelanggan listrik di Nias,” tutup Rakhmad. (*/E8)
Kado Spesial HUT RI ke-80, PLN Gratiskan Sambungan Listrik untuk 2.821 Keluarga Kurang Mampu |
![]() |
---|
HUT ke-80 RI: PLN Siaga 24 Jam, Pastikan Listrik Istana Merdeka Bebas Gangguan |
![]() |
---|
PLN Catat Sejarah Baru di HUT RI ke-80, BioCNG Pertama di Indonesia Beroperasi di PLTGU Belawan |
![]() |
---|
PLN Catat Laba Rp6,64 Triliun dan Penjualan Listrik 155,62 TWh di Semester I 2025 |
![]() |
---|
PLN Pacu Pemerataan Listrik, Fokus Garap Wilayah 3T Lewat Energi Terbarukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.