Profil Riza Chalid, Saudagar Minyak Tersangka Baru Skandal Minyak Pertamina, Rugikan Negara Rp285 T
Mohammad Riza Chalid menjadi sorotan publik usai kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak yang menjerat anaknya, Muhammad Kerry Adrianto
Penulis: Agis Priyani | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM - Mohammad Riza Chalid menjadi sorotan publik usai kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak yang menjerat anaknya, Muhammad Kerry Adrianto.
Kerry yang menjabat Presiden Direktur di PT Navigator Khatulistiwa terlibat dalam skandal tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina periode 2018-2023.
Pengusutan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di lingkungan PT Pertamina (Persero) memasuki babak baru.
Kejaksaan Agung resmi menetapkan Muhammad Riza Chalid sebagai tersangka dalam skandal yang ditaksir merugikan negara hingga Rp 285 triliun.
Baca juga: Segini Kekayaan Riza Chalid Raja Minyak Tersangka Korupsi Pertamina
Riza ditetapkan sebagai tersangka atas perannya sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar, dalam konferensi pers di Lobi Gedung Bundar Jampidsus, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
“(Ditetapkan sebagai tersangka adalah) MRC selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak,” ujar Abdul Qohar di hadapan wartawan.
Riza Chalid menjadi tersangka ke-10 dari kelompok baru dalam penyidikan lanjutan.
Sebelumnya, sudah ada sembilan orang yang lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka merupakan pejabat dan mitra bisnis Pertamina selama kurun waktu 2018 hingga 2023.
Lantas siapa sosok Riza Chalid?
Profil Riza Chalid
Riza Chalid lahir pada 17 Juli 1953 dari pasangan Chalid bin Abdat dan Siti Hindun binti Ali Alkatiri. Ia menikah dengan Roestriana Adrianti (Uchu Riza) pada 1985, namun bercerai pada 2012.
Dari pernikahan tersebut, ia memiliki dua anak, Muhammad Kerry Adrianto dan Kenesa Ilona Rina. Pada 1998, saat krisis moneter melanda Indonesia, keluarganya pindah ke Singapura untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Baru-baru ini, dua anaknya, Muhammad Kerry Adrianto dan Gading Ramadhan Joedo (anak angkatnya), ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan KKKS periode 2018-2023.
Kasus ini semakin memperburuk citra keluarga Riza Chalid di mata publik. Banyak pihak yang menduga bahwa pengaruh bisnis ayahnya turut memainkan peran dalam kasus tersebut.
Namun, hingga kini Riza Chalid sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus yang menimpa anak-anaknya.
Baca juga: Peran Riza Chalid di Perkara Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah, Kejagung: Melawan Hukum
Mohammad Riza Chalid dikenal sebagai "Saudagar Minyak" atau "The Gasoline Godfather" karena dominasinya dalam bisnis impor minyak di Indonesia.
Ia memiliki jaringan bisnis yang luas, terutama melalui Petral, perusahaan milik Pertamina yang berbasis di Singapura yang sudah dibubarkan di awal pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo.
Petral bertanggung jawab atas pengadaan minyak mentah dan BBM, meskipun kerap dikritik karena harga yang tidak kompetitif.
Total nilai bisnis minyak yang dikendalikannya diperkirakan mencapai 30 miliar dolar Amerika per tahun, menjadikannya salah satu pemain terbesar di industri ini.
Selain menguasai bisnis impor minyak, Riza Chalid juga memiliki kepentingan dalam sektor energi lainnya. Ia disebut-sebut memiliki koneksi dengan berbagai perusahaan migas di luar negeri, termasuk di Timur Tengah dan Rusia.
Jaringan globalnya memungkinkan dia untuk mendapatkan akses ke sumber minyak dengan harga lebih murah dibandingkan pesaingnya.
Hal ini membuatnya tetap menjadi pemain utama dalam industri minyak Indonesia, meskipun kerap dikritik karena praktik bisnisnya yang tertutup.
Riza Chalid memiliki berbagai bisnis yang mencakup ritel mode, perkebunan kelapa sawit, hingga perusahaan minyak.
Beberapa perusahaan yang diketahui terkait dengannya adalah Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum. Semua perusahaan tersebut berbasis di Singapura dan didaftarkan di Kepulauan Virgin, sebuah wilayah yang dikenal sebagai surga pajak.
Berkat bisnisnya, ia masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia dengan total kekayaan diperkirakan mencapai 415 juta dolar Amerika, menempati peringkat ke-88.
Kekayaannya yang fantastis tidak hanya berasal dari sektor minyak, tetapi juga dari bisnis lainnya. Ia memiliki investasi di berbagai bidang, termasuk properti dan logistik.
Banyak pihak yang menyebut bahwa koneksi politiknya juga berperan besar dalam kesuksesannya. Meskipun demikian, Riza Chalid jarang muncul di hadapan publik dan lebih memilih menjaga profil rendah dalam menjalankan bisnisnya.
Nama Riza Chalid beberapa kali mencuat dalam berbagai kasus kontroversial. Salah satu yang paling terkenal adalah keterlibatannya dalam skandal "Papa Minta Saham" yang menyeret Ketua DPR RI saat itu, Setya Novanto, terkait perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia.
Selain itu, ia juga pernah terlibat dalam pembelian pesawat Sukhoi untuk PT Dwipangga Sakti Prima pada 1997, yang diduga mengalami mark-up harga.
Tak hanya di sektor bisnis, Riza juga dikaitkan dengan politik, termasuk menjadi penyokong dana kampanye pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu 2014.
Saat itu, namanya sempat terseret dalam skandal tabloid Obor Rakyat, yang diduga diproduksi dengan modal dari koceknya.
Selain skandal politik dan bisnis, ia juga dikaitkan dengan berbagai praktik kartel di sektor energi. Beberapa laporan menyebutkan bahwa ia memiliki pengaruh besar dalam menentukan harga minyak impor di Indonesia.
Dugaan praktik monopoli ini membuatnya sering menjadi sorotan media dan pemerintah. Meskipun demikian, ia selalu berhasil menghindari tuntutan hukum dan tetap menjadi salah satu pengusaha minyak paling berpengaruh di Indonesia.
Kasus yang melibatkan Riza Chalid dan keluarganya menunjukkan bagaimana bisnis dan politik di Indonesia kerap kali saling berkaitan.
Dengan berbagai kontroversi yang telah terjadi, nama Riza tetap menjadi sorotan dalam berbagai pemberitaan nasional.
(Bangkapos.com/Kompas.com/Tribunnews)
Profil Profesor Udin Calon Wali Kota Pangkalpinang Peraih Suara Terbanyak Versi Quick Count |
![]() |
---|
Biodata Marshella Aprilia Selebgram yang Disorot Seusai Pratama Arhan Gugat Cerai Azizah Salsha |
![]() |
---|
Pasar Pagi Pangkalpinang Ramai di Hari Pilkada Ulang, Sebagian Pedagang Akui Tidak Mencoblos |
![]() |
---|
Heboh Bocah Terjepit Eskalator di Mal Palembang |
![]() |
---|
Kembalinya Struick dan Hadirnya Debutan Dion Markx ke Timnas U23 Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.