Profil Tokoh

Siapa Iie Sumirat yang Buat Mantan Pemain Bulu Tangkis Taufik Hidayat Menangis

Mantan pemain bulu tangkis Taufik Hidayat menangis saat mengenang sosok Iie Sumirat. Ternyata Iie Sumirat merupakan legenda bulu tangkis tanah air.

Penulis: Widodo | Editor: M Zulkodri
Kolase Bangkapos.com/PB Djarum/Kompas.com
IIE SUMIRAT MENINGGAL DUNIA -- Kolase foto Iie Sumirat dan Taufik Hidayat. Mantan pemain bulu tangkis Taufik Hidayat menangis saat mengenang sosok Iie Sumirat. Ternyata Iie Sumirat merupakan legenda bulu tangkis tanah air dan pelatih pemain terkenal seperti Taufik Hidayat, Antony Ginting. 

BANGKAPOS.COM -- Mantan pemain bulu tangkis Taufik Hidayat menangis saat mengenang sosok Iie Sumirat.

Ternyata Iie Sumirat merupakan legenda bulu tangkis tanah air.

Ia meninggal dunia pada Selasa (22/7/2025). 

Kepergiannya meninggalkan duka bagi para badminton Indonesia.

Termasuk Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Republik Indonesia, Taufik Hidayat

Taufik tak bisa menahan air matanya ketika ditanya perihal kenangan bersama Iie.

"Banyak, kalau," ucap Taufik terbata-bata seraya mulai berlinang air mata, dalam acara fun match Oppo 'Make Your Moment dari Bulutangkis untuk Semua' di Tennis Indoor Senayan, GBK, pada Selasa (22/7/2025).

"Banyak (kenangan), dari kecil sama dia," Taufik kemudian terisak sambil mengelap air matanya yang jatuh.

"Enggak tergantikan," imbuhnya, setelah sempat tercekat.

Suami dari Ami Gumelar pun berencana untuk langsung ke Bandung untuk melayat.

"Habis ini langsung ke Bandung," ujarnya.

Sosok Iie Sumirat

Iie Sumirat lahir pada 15 November 1950 di Bandung, Jawa Barat.

Dilansir dari Kompas.com, Iie Sumirat memulai kariernya sebagai pemain bulu tangkis pada tahun 1970-an.

Pada masanya, ia adalah satu pemain bulu tangkis yang diperhitungkan pada masanya.

Pria yang akrab disapa 'Kang Iie' ini juga menjadi salah satu pemain tunggal Indonesia untuk ajang Piala Thomas pada tahun 1976 dan 1979.

Berkat prestasinya, ia mendapatkan julukan The Magnificent Seven" bersama Rudi Hartono, Liem Swie King, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata dan Ade Chandra.  

Ketujuh atlet tersebut dianggap memberikan sumbangsih untuk memajukan nama Indonesia di ajang turnamen bulu tangkis dunia.  

Selain itu, Iie Sumirat juga mengukir prestasi pribadinya dalam beberapa turnamen.

Kemudian pada 1977, ia meraih medali perunggu setelah bertanding di semifinal kejuaraan Dunia IBF pertama di Malmo, Swedia.

Saat itu, ia kalah 1-15, 17-18 dari Flemming Delfs pemain asal Denmar.

Pada 1972, ia juga mengikuti Singapore Open dan pada 1973 mengikuti Asian Invitational Championship 1976 di Bangkok.

Dalam turnamen Asian Invitatioal Championship, ia mengalahkan atlet China Huo Jiachang yang merupakan salah satu pemain terbaik dunia pada saatitu.

Kendati tidak pernah menjuarai All England seperti rekan seangkatannya, Iie tetap dikenang karena turut andil dalam kemenangan beregu di Piala Thomas.

Melansir TribunJabar.id, pada 1982, ia memutuskan pension dari bulu tangkis, saat usianya 32 tahun.

Setelah pension sebagai pemain, Iie mendedikasikan waktunya untuk melatih para atlet muda.

Salah satu anak didiknya yang berhasil adalah Taufik Hidayat. Saat itu, Taufik mengawali kariernya di Sangkuriang Graha Sarana Bandung.

Taufik Hidayat telah menjadi murid langsung Iie dan kakaknya Nara Sujana sejak kecil.

Berkat bimbingan Iie, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu tumbuh menjadi pemain dengan Teknik pukulan indah serta control net yang cantik.

Menurut Taufik Hidayat, hanya Kang Iie yang bisa mengajarkan pukulan-pukulan istimwa yang menjadi ciri khasnya.

Ilmu-ilmu dari Iie Sumirat menurutnya tidak dapat ditemukan di buku-buku yang mengajarkan teknik dasar bulu tangkis. 

Seperti yang diungkapkan Taufik Hidayat, Iie dikenal dengan variasi pukulan-pukulan unik yang diajarkan kepada murid-muridnya.

Bahkan, variasi itu tidak ditemukan di pelatnas.

Sebagai pelatih, Iie mendorong atlet muda agar berani mengembangkan gaya permainan khas.

Teknik pukulan yang diajarkan Iie, yaitu Teknik pukulan net menyilang, flick service yang mengecoh lawan, hingga backhand drive tajam.

Selain Taufik Hidayat, Iie juga menjadi pelatih para pemain nasional dari era 1990-an hingga sekarang.

Mereka adalah Halim Haryanto yang pernah meraih juara dunia 2001 di Sevilla bersama Tony Gunawan serta Flandy Limpele yang meraih perunggu Olimpiade 2004. 

Selain itu, Anthony Sinisuka Ginting juga menjadi murid Iie ketika berlatih di SGS ketika remaja. 

Kabar duka ini disampaikan oleh PB Djarum lewat akun Instagram resminya.

"Bulu Tangkis Indonesia hari ini kehilangan sosok legenda, Iie Sumirat di usianya yang ke 75 tahun," bunyi keterangan akun @pbdjarumofficial, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (23/7/2025).

"Selamat jalan, legenda. Sosokmu akan selalu jadi inspirasi bulu tangkis Indonesia," sambungnya.

Unggahan itu pun langsung dibanjiri ucapan bela sungkawa dan doa.

(Bangkapos.com/TribunJabar.id/Salma Dinda Regina/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved