Berita Pangkalpinang

H-6 Program Pemutihan Pajak, Pemprov Babel Raup Rp15,9 Miliar dari PKB

Mudah-mudahan enam hari kedepan, dari target untuk pemutihan di Rp 20 miliar  bisa kami capai. Kawan semua terus meningkatkan titik-titik la...

Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
Kepala Bakuda Provinsi Bangka Belitung, Haris saat dikonfirmasi di Kantor DPRD Provinsi Bangka Belitung, Jumat (25/7/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Menjelang berakhirnya program pemutihan pajak kendaraan bermotor, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat telah mengumpulkan penerimaan sebesar Rp15.963.331.500 dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) per Jumat (25/7/2025).

Jumlah tersebut terdiri dari kontribusi kendaraan roda dua sebesar Rp4.074.831.800 dari 30.455 unit, dan kendaraan roda empat sebesar Rp11.588.499.700 dari 8.249 unit.

Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Provinsi Bangka Belitung, Haris, menyampaikan optimisme bahwa target penerimaan sebesar Rp20 miliar dapat tercapai dalam enam hari terakhir program ini.

"Mudah-mudahan enam hari kedepan, dari target untuk pemutihan di Rp 20 miliar  bisa kami capai. Kawan semua terus meningkatkan titik-titik layanan samsat dan lainnya, agar bisa dikunjungi warga memanfaatkan enam hari lagi program pemutihan," ujar Haris.

Baca juga: Gubernur Babel Dorong Explore Babel 2025 Jadi Pintu UMKM dan Wisata Tembus Pasar Internasional

Program pemutihan ini telah berlangsung sejak 1 Mei dan akan berakhir pada 31 Juli 2025.

Kebijakan tersebut meliputi pembebasan pokok pajak kendaraan bermotor tahun sebelumnya, denda PKB, pajak progresif, bea balik nama kendaraan bekas (BBNKB) II, serta bea balik nama mutasi dari luar provinsi.

Lebih lanjut Haris mengungkapkan dalam program pemutihan kali ini, ada faktor melemahnya ekonomi dan daya beli masyarakat Provinsi Bangka Belitung.

Pihaknya pun mengatakan adanya dampak pertumbuhan ekonomi di triwulan pertama di 2025, dari 0,3 persen hingga baik ke 4,6 persen.

"Ini ada peningkatan PKB, masyarakat yang membayar pajak. Namun setelah TW 1 menginjak TW 2 dan TW 3 sekarang, memang trend masyarakat sedang menurun," tuturnya.

Sementara itu pihaknya pun tetap optimis, mampu mencapai target realisasi melalui peningkatan kinerja dan kolaborasi dari seluruh pihak.

"Memang pertumbuhan ekonomi kita juga lagi menurun, mudah-mudahan ada pergerakan ekonomi lagi setelah ini sehingga roda ekonomi bergerak dan membayar pajak," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved