Ijazah Jokowi
Beda dari Profesor Sofian, Eks Guru Besar UGM Ini Justru Yakin Ijazah Jokowi Asli
Meski melontarkan kritik keras terhadap Jokowi secara pribadi dan politik, Prof. Koentjoro menegaskan bahwa dirinya yakin ijazah Jokowi adalah asli.
BANGKAPOS.COM - Berbeda dari mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Profesor Sofian Effendi, sosok eks Ketua Dewab Guru Besar UGM ini justru meyakini ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, asli.
Koentjoro mengaku mempunyai bukti-bukti sejarah, data, dan saksi dari dosen-dosen terkait keaslian ijazah Jokowi.
Dalam pernyataannya, Koentjoro awalnya mengkritik kebijakan Jokowi selaman menjadi Presiden RI.
Baca juga: Setelah Viral, Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi: Saya Tidak Menyangka Itu Live
Koentjoro menyebut Jokowi sebagai seorang pembohong dalam banyak hal, termasuk soal pernyataan pasca-kepresidenannya.
“Tahun 2024 saya membaca petisi. Ketika saya mau membaca petisi kemudian dikutip di mana-mana, saya menyatakan sangat tidak suka dengan kebijakan Jokowi. Jokowi itu pembohong, dalam banyak hal dia pembohong,” kata Prof. Koentjoro pada program ROSI yang tayang di KompasTV pada Kamis (31/7/2025) malam.
Salah satu contoh kebohongan Jokowi, menurut Koentjoro, adalah pernyataan mantan Wali Kota Solo tersebut yang sebelumnya mengaku akan kembali ke kampung halamannya di Solo.
Kala itu Jokowi mengaku tidak akan terlibat dalam dunia politik setelah lengser dari jabatan presiden.
“Dulu waktu dia mau lengser jadi presiden, dia mengatakan mau tinggal di rumah, tidak mau jadi politisi. Tapi sekarang dia masih bicara di situ, semakin tidak konsisten,” lanjutnya.
Baca juga: Jokowi Dituding Dapat Untung Ijazahnya Jadi Polemik: Ya Jangan Gaduh Nanti Saya Diuntungkan
Meski melontarkan kritik keras terhadap Jokowi secara pribadi dan politik, Prof. Koentjoro menegaskan bahwa dirinya yakin ijazah Jokowi adalah asli.
Pernyataan ini ia sampaikan di tengah polemik yang kembali mencuat terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.
“Bahwa saya seorang guru besar, saya harus memegang teguh kebenaran. Profesor boleh salah, tetapi tidak boleh bohong,” tegasnya.
Baca juga: Isu Tokoh Baju Biru Dalang Ijazah Jokowi, Roy Suryo Singgung Ade Darmawan: Ngaco, Ini Offside
Koentjoro juga mengimbau pihak-pihak yang terus menggugat keaslian ijazah Jokowi untuk menghentikan polemik yang menurutnya tidak berdasar.
Ia menyebutkan bahwa dirinya memiliki bukti kuat yang mendukung keaslian ijazah tersebut.
“Saya melihat itu asli. Sekali lagi, karena itu bukan hanya dari data. Saya punya sejarahnya, datanya, dari dosen-dosennya, pernyataannya dia kuliah di sana, dari teman-temannya juga ada yang menyatakan seperti itu. Kurang apalagi?” ujarnya.
Karena itu, Koentjoroi menyarankan agar Rismon Sianipar, salah satu pihak yang terus mempersoalkan isu ini, segera menghentikan tuduhannya.
Profil Prof Koentjoro
Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., merupakan ahli psikologi Universitas Gajah Mada (UGM).
Koentjoro juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar UGM 2018-2021 dan Ketua Forum Dewan Guru Besar Indonesia.
Baca juga: Roy Suryo Masih Ragu Ijazah Jokowi Asli Meski Sudah Tampil di Reuni UGM
Dalam buku 'Menjadi Gadjah Mada Menjadi Indonesia: Tentang Kegigihan dan Semangat' karya Achmad Munjid dan Abdul Gaffar Karim, dicantumkan bahwa Prof Koentjoro lahir di Yogyakarta pada tanggal 27 Februari 1955.
Saat memasuki masa purna tugas, Koentjoro bersama 13 dosen dan tenaga kependidikan lain yang telah memasuki usia pensiun mendapat Piagam dan Dana Kesetiakawanan dari Korps Pegawai Universitas Gadjah Mada (Korpagama) pada Jumat (25/4/2025).
Melansir laman resmi UGM, ia sosok akademisi yang berdedikasi tinggi dalam bidang Psikologi.
Dengan latar belakang pendidikan yang solid dan pengalaman yang luas, beliau telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu Psikologi di Indonesia.
Koentjoro meraih gelar profesor tahun 2005 dengan pidato pengukuhan berjudul Arti Penting Perubahan Paradigma dan Pendekatan dalam Pembelajaran dan Penerapan Psikologi Sosial di Indonesia.
Sebelumnya ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Indonesia.
Ia kemudian melanjutkan studi magister di bidang Behavior Science di LaTrobe University, Australia, serta meraih gelar doktor dalam bidang Social Work & Social Policy dari universitas yang sama setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul Understanding Prostitution From Rural Communities of Indonesia.
Selain itu, ia juga telah mengikuti kursus singkat tentang Drug Surveillance di Victoria University, Australia.
Keahlian Prof. Koentjoro meliputi berbagai bidang dalam psikologi, seperti relasi sosial dan psikologi pendidikan.
Minat penelitiannya mencakup community development, pembangunan dan perubahan sosial, kebencanaan, street children, drugs and prostitution, qualitative research, family psychology, forensik, dan psikologi seni & kebudayaan.
Prof. Koentjoro mengampu beberapa mata kuliah penting yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
Mata kuliah tersebut antara lain Metode Penelitian kualitatif (S1, S2, S3); Psikologi Perdamaian (S2), Psikologi Hukum Forensik (S2), Psikologi Seni (S2), Psikologi Pemberdayaan Masyarakat dan Psikoedukasi (S1), Psikologi Kebencanaan dan Krisis (S1).
Riwayat Pendidikan
- S1 Fakultas Psikologi UGM, Indonesia
- S2 Behavior Science, LaTrobe, Australia
- S3 Social Work & Social Policy, LaTrobe, Australia
- Short course Drug Surveliance, Victoria Univ, Australia
Penghargaan
- Piagam Penghargaan Kesetiaan UGM 35 tahun
- Karya Satya 30 tahun dari Presiden RI
- Naskah penelitian terbaik 3, National Conference on Islamic Psychology
- Warga Pratama Badan Narkotika Nasional
- Piagam Penghargaan Kesetiaan UGM 25 tahun
- Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI
Pengalaman Profesional
- Ketua Kajian Psikologi Nusantara, 2023 – Sekarang
- Wakil Ketua Mabida Kwarda DIY (2022- Sekarang))
- Ketua Komisi Etika dan Kegurubesaran Majelis Dewan Guru Besar PTNbh 2021
- Ketua Forum Dewan Guru Besar Indoesia FDGBI 2018-2019
- Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada 2018-2021
- Sekretaris Forum Dewan Guru Besar Indonesia FDGBI 2017-2018
- Salah satu inisiator Majelis Dewan Guru Besar Indonesia, 2018
- Anggota Senat Akademi Komisi V Universitas Gadjah Mada 2016-2021
- Sekretaris Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada 2016-2018
- Bendahara Koperasi Dosen UGM Kosudgama 2016-2018
- Ketua Korps Pegawai (KORPAGAMA) Universitas Gadjah Mada 2012- sekarang
- Anggota Dewan Pakar Ikatan Psikologi Sosial 2009- sekarang
- Anggota Dewan Pakar Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) 2006 – Sekarang
- Anggota Majelis Psikologi Pusat (MPP) Himpsi Pusat 2006-2018
- Anggota Dewan Pakar Psikologi Polisi, 2023 – Sekarang (Permintaan lisan)
- Dewan Pakar BNN Bidang Pencegahan
(Bangkapos.com/Tribunsolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Eks Guru Besar UGM Sebut Jokowi Pembohong, Ungkit Ucapan Presiden ke-7 saat Hendak Pulang ke Solo
Jokowi Dituding Dapat Untung Ijazahnya Jadi Polemik: Ya Jangan Gaduh Nanti Saya Diuntungkan |
![]() |
---|
Kronologi Prof Sofian Effendi Didatangi Polisi, Roy Suryo Sebut Eks Rektor Diperiksa 12 Jam |
![]() |
---|
Isu Tokoh Baju Biru Dalang Ijazah Jokowi, Roy Suryo Singgung Ade Darmawan: Ngaco, Ini Offside |
![]() |
---|
Mulyono Teman Kuliah Jokowi Bantah Pernah jadi Calo Tiket di Terminal: Saya Kerja Bidang Kehutanan |
![]() |
---|
UGM Bantah Pernyataan Mantan Rektor Sofian Effendi Soal Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.