Kunci jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 18, 19, 20, 21 Bab 1 Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 18, 19, 20, 21 Bab 1 Kurikulum Merdeka. Simak selengkapnya

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Tribunnews.com
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 18, 19, 20, 21 Bab 1 Kurikulum Merdeka 

BANGKAPOS.COM - Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 18, 19, 20, 21 Bab 1 Kurikulum Merdeka

Untuk membantu proses belajar mandiri di rumah, berikut disajikan kunci jawaban Kegiatan 8a dan Kegiatan 8b halaman 18, 19, 20, dan 21.

Soal-soal ini bersumber dari buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek tahun 2022.

Jawaban ini dapat digunakan sebagai referensi oleh siswa maupun orang tua dalam mengevaluasi pemahaman materi ajar.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 18, 19, 20, dan 21: Kegiatan 8a Memahami Teks “Nama Keluarga” dan Kegiatan 8b Membuat Podcast: Sistem Kekerabatan Bab 1

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 24, Kohesi dan Koherensi

Kegiatan 8a: Memahami Teks “Nama Keluarga”
Membaca

Teks ini mendeskripsikan sistem kekerabatan suku Minangkabau.

Bacalah dengan saksama.

(Gambar 1.4 Rumah Gadang di halaman 18)

Setelah kalian selesai membaca teks “Nama Keluarga”, buatlah kelompok diskusi terdiri atas 3—5 orang dan bahaslah pertanyaan berikut ini.

1. Siapa nama tokoh “aku”?

2. Mengapa tokoh menggunakan nama belakang ibunya, bukan nama belakang ayahnya?

3. Sebaiknya setiap anak mencantumkan nama keluarganya. Apakah kalian
setuju?

 □ Setuju □ Tidak Setuju

Alasan saya adalah...........

4.Berdasarkan pemahaman kalian terhadap bacaan, jelaskan dengan singkat makna dari sistem kekerabatan matrilineal.

5. Menurut kalian, apa pesan yang hendak disampaikan penulis cerita “Nama Keluarga”?

Jawaban

1. Nama tokoh “aku” adalah Arifin.

2. Karena Arifin berasal dari suku Minangkabau yang menganut sistem kekerabatan matrilineal, yaitu garis keturunan mengikuti ibu, bukan ayah. Oleh sebab itu, ia memakai nama marga ibunya, yaitu Chaniago.

3. ✅ Setuju (atau ❌ Tidak Setuju, tergantung pendapat siswa)

Alasan saya adalah:

(Salah satu contoh alasan)

Karena dengan mencantumkan nama keluarga, kita dapat mengenali asal-usul dan identitas budaya seseorang. Ini bisa menjadi bentuk pelestarian tradisi, seperti dalam budaya Minangkabau, serta memperkuat rasa kekeluargaan dan kebanggaan terhadap warisan leluhur.

4. Sistem kekerabatan matrilineal adalah sistem yang menentukan garis keturunan berdasarkan garis ibu, bukan ayah. Dalam sistem ini, nama keluarga (marga), harta warisan, dan hubungan kekerabatan diturunkan dari pihak ibu.

5. Pesan yang ingin disampaikan adalah pentingnya memahami dan menghargai budaya sendiri, termasuk sistem kekerabatan yang berlaku. Cerita ini juga mengajarkan kita untuk tidak malu bertanya dan mengenal lebih dalam nilai-nilai yang ada dalam keluarga dan suku kita sendiri.

Kegiatan 8b (Pilihan): Membuat Podcast tentang Sistem Kekerabatan Matrilineal dan Patrilineal
Kreativitas

Tantangan

Kegiatan ini dilakukan jika kalian memiliki akses internet dan gawai yang memadai.

a. Carilah informasi tentang sistem kekerabatan di Indonesia melalui internet. Gunakan kata kunci “Kekerabatan Matrilineal” dan “Kekerabatan Patrilineal”. Catatlah perbedaan kedua sistem kekerabatan tersebut.

b. Cari lebih lanjut informasi daerah lain di dunia yang menerapkan sistem kekerabatan matrilineal. Sarikan informasi yang kalian peroleh.

c. Susun catatan kalian menjadi sebuah narasi utuh.

d. Bacakan narasi tersebut menjadi sebuah podcast atau rekaman suara tentang tema ini. 

e. Ingat, berbicaralah dengan intonasi, volume suara, dan kecepatan sedang sebagaimana pembaca berita.

f. Siarkan podcast tersebut melalui media sosial atau laman internet lainnya. 

Jawaban

Judul Podcast: “Jejak Warisan Leluhur: Matrilineal vs Patrilineal”
Durasi ideal: 3–5 menit

[Pembukaan – Intonasi ramah dan jelas]
Halo semuanya! Selamat datang di podcast pelajaran IPS bareng aku, [Nama Kamu].

Hari ini kita akan ngobrolin topik seru dan penting banget, yaitu sistem kekerabatan matrilineal dan patrilineal. Yuk, simak sampai akhir!

[Bagian 1: Apa Itu Sistem Kekerabatan?]

Sistem kekerabatan adalah cara suatu masyarakat mengatur hubungan keluarga dan garis keturunan.
Dua sistem yang paling umum adalah matrilineal dan patrilineal.

[Bagian 2: Perbedaan Matrilineal dan Patrilineal]

Sistem matrilineal menurunkan garis keturunan dari ibu. Dalam sistem ini, nama keluarga, warisan, dan bahkan pengaruh sosial biasanya diturunkan melalui garis ibu.
Sebaliknya, sistem patrilineal menurunkan garis keturunan dari ayah. Anak-anak dianggap berasal dari garis ayah, dan biasanya ayahlah yang berperan penting dalam pewarisan.

[Bagian 3: Contoh di Indonesia]

Di Indonesia, sistem matrilineal masih dianut oleh masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. Di sana, harta pusaka turun ke anak perempuan, dan laki-laki tinggal di rumah keluarga istrinya setelah menikah.
Sementara itu, sistem patrilineal lebih umum ditemukan di masyarakat Batak dan Jawa. Warisan diberikan kepada anak laki-laki, dan garis keturunan mengikuti ayah.

[Bagian 4: Contoh Matrilineal di Dunia]

Tahukah kamu? Sistem matrilineal juga ada di luar Indonesia.
Contohnya, suku Mosuo di Tiongkok masih mempraktikkan sistem matrilineal. Di sana, anak-anak tinggal bersama ibu, dan harta keluarga diwariskan lewat garis ibu.
Begitu juga dengan suku Minangkabau di Malaysia dan suku Cherokee di Amerika Serikat pada masa lalu.

[Bagian 5: Penutup]

Jadi, sistem kekerabatan itu bukan cuma soal keluarga, tapi juga menyangkut nilai, budaya, dan cara hidup masyarakat.
Indonesia sangat kaya dengan keragaman budaya, termasuk dalam hal sistem kekerabatan.

Terima kasih sudah mendengarkan podcast ini!
Kalau kamu suka dan ingin tahu lebih banyak, jangan lupa share dan ajak teman-temanmu untuk ikut belajar bareng!

Sampai jumpa di podcast berikutnya.
Salam budaya!

Tips Teknis Rekaman:

Gunakan aplikasi perekam suara di HP, seperti “Easy Voice Recorder” atau fitur bawaan.
Pastikan ruangan tenang, suara jernih, dan ucapkan perlahan.
Bisa upload di Google Drive, YouTube, atau media sosial (jika diizinkan guru).

*) Disclaimer:

Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved