Otorita IKN
Sosok Tomy Winata Konglomerat yang Kini Incar IKN, Kecilnya Berjualan Es Loli dan Mencuci Mobil
Konglomerat Tomy Winata dikabarkan tertarik dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur.
BANGKAPOS.COM - Konglomerat Tomy Winata dikabarkan tertarik dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kalimantan Timur.
Tak dipungkiri, geliat IKN yang sedang dibangun menjadi magnet bagi para investor besar.
Investor besar tertarik dengan keberadaan IKN yang juga merupakan investasi strategis.
Baca juga: Siapa Tomy Winata? Perusahaannya Incar IKN, Konglomerat Top Punya Sederet Bisnis Strategis
Kali ini, giliran Artha Graha Network, konglomerasi besar milik Tomy Winata, yang secara resmi mengunjungi Otorita IKN untuk menjajaki potensi investasi.
Pertemuan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan sinyal kuat bahwa konglomerat ternama ini serius melirik peluang di ibu kota baru, khususnya di sektor-sektor yang akan membentuk ekosistem kota yang hidup dan berdaya saing global.
Lantas siapakan sosoh Tomy Winata yang tertarik dengan IKN?
Berikut profil Tomy Winata yang berhasil dirangkum.
Baca juga: 3 Tempat Terkait Kasus Riza Chalid Digeledah, Kejagung Sita Sejumlah Uang Asing dan Mobil Mewah
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Tomy Winata adalah pria kelahiran Pontianak, 23 Juli 1958, yang dikenal sebagai pemilik Artha Graha Group.
Artha Graha Group adalah perusahaan yang lini usahanya mencangkup sektor properti, perhotelan, perbankan hingga agribisnis.
Berdasarkan buku How Asia Works: Keberhasilan dan Kegagalan di Kawasan Paling Dinamis di Dunia (2013) yang ditulis Joe Studwell, ayah Tomy Winata disebut bekerja membangun barak Angkatan Darat.
Meski demikian, Tomy Winata lebih suka mengatakan karirnya dimulai dengan berjualan es loli dan mencuci mobil.
Senada dengan paparan Joe Studwell, Sam Setyautama dalam bukunya Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia (2008) juga menyebutkan, Tomy Winata membangun bisnisnya berkat kedekatan dengan pihak militer Indonesia.
Artha Graha Group mulai dibangun Tomy Winata pada 1988 dengan menggandeng Yayasan Kartika Eka Paksi, sebuah yayasan yang dimiliki oleh Angkatan Darat RI.
Pada saat itu Tomy Winata melalui Artha Graha Group mulai melakukan akuisisi terhadap bank-bank yang bermasalah hingga akhirnya bank tersebut bisa menjalankan operasional secara sehat.
Misalnya Bank Propelat, yang setelah diakuisisi berganti nama menjadi bank Arhta Graha.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.