Hasan Basri Terduga Pelaku Pembunuhan Aditya Warman Terdeteksi di Lampung, Sempat Makan Tak Bayar

Jejak Hasan Basri alias Abas terdeteksi di Lampung. Berdasarkan keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Babel...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase Dok Pribadi | Dokumentasi Dirreskrimum
KASUS PEMBUNUHAN PEMRED MEDIA ONLINE -- (kiri) Aditya Warman / (kanan) Foto dan poster berwajah Hasan Basri alias Abas (33) terduga pelaku pembunuhan pemimpin redaksi (Pemred) media online di Pangkalpinang Aditya Warman (47) terdeteksi berada di wilayah Lampung. 

Martin yang menggunakan nama palsu Akmal saat menumpang kapal ferry, sudah berhasil ditangkap anggota Polsek di wilayah hukum Polres OKI Sumsel pada Jumat (8/8/2025).

Martin kemudian dibawa dari OKI ke Pangkalpinang, dan tiba pada Minggu (10/8/2025) pagi.

"Martin sudah di tahan di Polda Babel. Mobil korban sudah di Polda juga tadi pagi sampainya," ungkap Rivai.

Awal Mula Perkenalan Hasan dan Aditya

Kesedihan mendalam masih terlihat dari raut wajah istri dan empat orang anak Aditya Warman, setelah Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Pangkalpinang itu diduga menjadi korban pembunuhan.

Tenda masih terpasang di halaman depan rumah almarhum, sejumlah kursi plastik masih berada dibawah tenda maupun di halaman depan rumah almarhum Aditya Warman, Senin (11/8/2025) pagi.

Duduk di kursi plastik, istri almarhum didampingi empat orang anaknya menceritakan awal mula Aditya Warman bertemu dengan terduga pelaku pembunuhan bernama Hasan Basri.

Awalnya korban Aditya Warman bertemu dengan terduga pelaku Hasan Basri, di salah satu tempat penjualan kue. Saat itu, niat hati korban mencari orang untuk menjaga kebun. 

Kemudian, terduga pelaku menawarkan diri kepada korban untuk bekerja dengan korban kurang lebih dua bulan menjadi penjaga kebun di daerah Taman Dealova Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.

"Bapak dengan pelaku kenal di tempat jual kue, waktu itu dia (bapak) bercerita sama tukang kue mau cari orang untuk jaga kebun," ungkap Novi Sriati Ningsih kepada Bangkapos.com, Senin (11/8/2025).

"Jadi pas itu, Hasan (pelaku) ada di belakang, setelah itu Hasan tanya ke bapak. 'Bapak mau cari tukang jaga kebun ya?'. Terus Hasan jawab mau dan langsung diajak di kebun," ujarnya.

Saat bertemu dan diajak ke kebun, pelaku tidak membawa apapun kecuali baju yang dipakai saat bertemu korban.

"Kalau hubungan dia (Hasan) dengan bapak baik-baik, baju saja tidak bawa, yang ia gunakan semua baju bapak dan langsung diajak ke kebun sebelum kejadian," kata Novi.

Bahkan Hasan sempat sakit dan semua ditanggung korban termasuk uang juga diberikan, serta tidak ada masalah antara korban dengan pelaku Hasan Basri.

"Waktu itu Hasan sakit, pagi itu Hasan kita kasih obat dan obatnya baru diminum satu sebelum dia membunuh suami saya. Kita kasih semua, makan ditanggung dan tidak ada masalah antara korban dan pelaku," ucapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved