Kecelakaan Maut di Jelutung

Dari Mimpi Menjadi Nyata: Ikatan Batin Kakak-Adik yang Terputus di Jalan Desa Jelutung

Pagi itu, kabar duka membelah keheningan rumah Mia di Balunijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: M Ismunadi
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Mia, kakak kandung Supriyadi (45) yang menjadi korban dalam kecelakaan maut di depan Kantor Desa Jelutung, Kecamatan Namang, saat berbincang dengan Bangkapos.com, Jumat (15/8/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pagi itu, Jumat (15/8/2025), kabar duka membelah keheningan rumah Mia di Balunijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Telepon yang masuk memberi tahu bahwa Supriyadi, adik kandungnya, terlibat kecelakaan maut di depan Kantor Desa Jelutung, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah.

Tubuh Mia seketika lemas.

Air matanya mengalir deras, mengingat firasat aneh yang semalam hadir dalam mimpi.

Ia melihat ada seseorang meninggal, tanpa wajah jelas.

“Mungkin ikatan batin ya. Semalam saya mimpi ada orang meninggal. Waktu dengar kabar, saya benar-benar kaget,” ujar Mia lirih kepada Bangkapos.com, Jumat (15/8/2025).

Supriyadi (45) bukan sekadar adik.

Baginya, pria itu adalah teman dekat, rekan berbagi cerita, dan sosok pekerja keras yang tak pernah lelah mencari rezeki.

“Kami memang dekat. Meski dia di Koba, sering sekali berkunjung ke rumah,” kenang Mia.

Baca juga: Breaking News: Tragis! Minibus Gagal Salip Truk di Tanjakan, Nyawa Pengemudi Tak Tertolong

Kondisi mobil minubus dikemudikan Supriyadi yang terlibat kecelakaan dengan satu unit Truk Fuso warna coklat di depan Kantor Desa Jelutung, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (15/8/2025) pagi.
Kondisi mobil minubus dikemudikan Supriyadi yang terlibat kecelakaan dengan satu unit Truk Fuso warna coklat di depan Kantor Desa Jelutung, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (15/8/2025) pagi. (Dokumentasi Satlantas Polres Bangka Tengah.)

Sejak usia 20-an, Supriyadi menekuni bisnis jual beli ikan laut.

Berawal dari membantu kakak mereka yang lain, ia kemudian berani membuka usaha sendiri.

Rutinitasnya tak pernah ringan—menempuh jarak jauh hingga ke Toboali dan Pangkalpinang untuk mendapatkan ikan segar.

“Dia itu semangat sekali kerjanya. Tidak kenal lelah,” kata Mia, matanya berkaca-kaca.

Namun, semangat itu terhenti dini hari tadi. Sekitar pukul 03.00 WIB, minibus Suzuki Carry yang dikendarainya bertabrakan dengan truk Fuso di jalur penghubung Kota Pangkalpinang–Kabupaten Bangka Tengah.

Benturan keras membuat kendaraan ringsek. Nyawa Supriyadi tak tertolong.

Kasatlantas Polres Bangka Tengah, Iptu Lilis, membenarkan insiden tersebut. “Kendaraan Suzuki Carry yang dikemudikan korban menabrak truk Fuso yang dikendarai Joko Wahyudi,” jelasnya.

Kini, Mia hanya bisa mengenang adiknya melalui cerita dan kenangan yang tertinggal.

Mimpi semalam menjadi pertanda terakhir sebelum ia benar-benar melepas kepergian Supriyadi untuk selamanya.

Baca juga: Korban Kecelakaan di Desa Jelutung Bekerja sebagai Tengkulak Ikan

Suasana rumah duka almarhum Supriyadi (45) yang ada di jalan Melati, RT 05, Kelurahan Simpang Perlang, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (15/8/2025) sore.
Suasana rumah duka almarhum Supriyadi (45) yang ada di jalan Melati, RT 05, Kelurahan Simpang Perlang, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (15/8/2025) sore. (Bangkapos.com/dokumentasi)

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di jalur penghubung Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah, Jumat (15/8/2025) dini hari.

Seorang pengemudi minibus, Supriyadi, meninggal dunia di lokasi kejadian setelah kendaraannya ringsek usai menabrak truk.

Peristiwa tragis itu berlangsung di depan Kantor Desa Jelutung, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kasatlantas Polres Bangka Tengah, Iptu Lilis, menjelaskan insiden tersebut melibatkan Suzuki Carry minibus yang dikemudikan Supriyadi dan truk Fuso warna cokelat yang dikemudikan Joko Wahyudi.

Menurut keterangan polisi, kedua kendaraan melaju dari arah Pangkalpinang menuju Koba.

Saat melintas di tanjakan dengan tikungan, minibus yang dikemudikan Supriyadi mencoba menyalip truk di depannya. Namun, upaya tersebut gagal.

"Korban banting setir ke kiri dan menabrak bagian bak belakang sebelah kanan truk Fuso," jelas Iptu Lilis kepada Bangkapos.com, Jumat (15/8/2025).

Benturan keras membuat bagian depan kiri minibus ringsek parah.

Supriyadi meninggal dunia di tempat akibat luka berat yang dialaminya.

"Penanganan lebih lanjut dilakukan Unit Gakkum Satlantas Polres Bangka Tengah," tambahnya.

Foto yang beredar menunjukkan kondisi minibus dengan bagian depan hancur usai insiden tersebut. (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

 

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved