Sosok Mpok Alpa Berjuang Melawan Kanker, Saat Proses Lahiran Anak Kembar Tetap Semangat Kemoterapi

BANGKAPOS.COM - Jagat hiburan dan publik Tanah Air terkejut atas kabar wafatnya presenter kocak, Mpok Alpa.

Mpok Alpa meninggal akibat sakit kanker yang diderita dalam beberapa tahun terakhir seperti dilansir Bangkapos.com melalui Kompas.com.

Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lain. 

Baca juga: Profil Mpok Alpa, Video Viral Usai Curhat Minta Diajak Suami ke Alfamart? Hari Ini Tutup Usia

Sel-sel kanker tumbuh secara abnormal dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya, serta menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah atau sistem limfatik. 

Kabar Mpk Alpa wafat dikonfirmasi langsung oleh rekan dekatnya, Irfan Hakim dan Raffi Ahmad. 

Dalam tayangan terbaru FYP, Irfan Hakim mengonfirmasi kabar meninggalnya Mpok Alpa. 

"Kita belum bertemu langsung dnrgan keluarga, tapi hari ini Jumat 15 Agustus 2025 Mpok Alpa telah meninggalkan kita semuanya karena sakit pukul 08.15 WIB," kata Irfan. 

Baca juga: Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia, Raffi Ahmad: Sembunyikan Penyakit Kanker 3 Tahun

Irfan Hakim dan Raffi Ahmad pun langsung cabut menuju rumah sakit, tempat di mana Mpok Alpa dirawat hingga wafat. 

Perjuangan Melawan Penyakit
 
Di balik keceriaan yang selalu ditunjukkan, Mpok Alpa ternyata mengidap kanker sejak beberapa bulan terakhir. 

Irfan Hakim mengungkap fakta mengejutkan tentang kondisi kesehatan Mpok Alpa yang selama ini jarang diketahui publik.

“Sebenarnya Mpok Alpa sakit cancer dari beberapa bulan lalu,” kata Irfan Hakim, membongkar penyakit yang ternyata diidap sang sahabat.

Irfan menuturkan bahwa ia dan Raffi Ahmad sudah mengetahui kondisi tersebut sejak lama.

Namun, sesuai permintaan Mpok Alpa, keduanya memilih untuk tidak mempublikasikan kabar itu.

Bahkan, di tengah kehamilan dan proses melahirkan anak kembar, Mpok Alpa tetap menjalani perawatan kemoterapi.

Sayangnya, proses pengobatan tak bisa dilakukan secara intens karena mempertimbangkan kondisi kandungannya.