Berita Pangkalpinang

Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata, Udin–Dessy Berkomitmen Sejahterakan Guru Ngaji

Meningkatkan kesejahteraan guru ngaji di Kota Pangkalpinang menjadi salah satu program utama yang diusung Saparudin-Dessy Ayutrisna.

Penulis: Sela Agustika | Editor: M Ismunadi
Dokumentasi
Momen Saparudin dan Dessy Ayutrisna menghadiri mejelis ilmu bersama Syaikh Syarief Zakaria Altaleb Al-Hasani, di sela Safari Dakwah di Kota Pangkalpinang, Selasa (5/8/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang nomor urut 3, Saparudin atau yang akrab disapa Prof Udin bersama Dessy Ayutrisna, menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji di Kota Pangkalpinang.

Salah satu program utama yang diusung adalah menaikkan insentif bagi guru ngaji.

Menurut pasangan ini, langkah tersebut merupakan bentuk penghargaan atas peran penting para pendidik agama yang selama ini ikut membentuk karakter dan akhlak generasi muda.

Calon Wakil Wali Kota yang akrab disapa Cece Dessy, menyebut guru ngaji sebagai “pahlawan sunyi” yang dengan penuh keikhlasan mengajarkan ilmu agama serta menjaga moral anak-anak.

Namun, menurutnya, jasa besar itu belum mendapatkan imbalan yang sepadan.

“Insentif yang mereka terima masih jauh dari layak. Padahal, guru ngaji berkontribusi dalam membangun fondasi moral generasi penerus. Karena itu, kami berkomitmen untuk meningkatkan insentif agar martabat mereka lebih terangkat,” ujar Dessy kepada Bangkapos.com, Minggu (17/8/2025).

Selain guru ngaji, pasangan Udin–Dessy juga menaruh perhatian pada kesejahteraan guru honorer PAUD/TK serta tutor komunitas yang berperan dalam pendidikan nonformal.

Menurut Dessy, pendidikan formal yang menekankan kecerdasan intelektual harus berjalan seiring dengan pendidikan karakter.

“Kita ingin semua pendidik, baik formal maupun nonformal, dapat hidup lebih sejahtera. Dari tangan merekalah lahir generasi yang cerdas sekaligus berakhlak mulia,” tambahnya.

Prof Udin menegaskan, peningkatan insentif bukan hanya kebijakan ekonomi, tetapi juga penghormatan atas jasa para guru ngaji.

Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia tidak cukup sebatas kecerdasan akademik, melainkan harus dibarengi akhlak yang kokoh.

“Sekolah mencetak anak-anak pintar, sementara guru ngaji membentuk anak-anak berkarakter. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Karena itu, kesejahteraan guru ngaji wajib menjadi prioritas,” tegas Prof Udin.

Melalui program tersebut, pasangan nomor urut 3 berharap keberadaan guru ngaji semakin dihargai, diberdayakan, dan dimuliakan.

“Insya Allah, dengan kesejahteraan yang lebih baik, semangat mereka dalam mendidik generasi muda Pangkalpinang akan semakin tinggi. Kita ingin melahirkan anak-anak yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” pungkas Dessy. (Bangkapos.com/Sela Agustika)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved