Korban Kapal Pecah Hanyut ke Bangka

Sepekan Hilang, Hari Kelima Pencarian Enam ABK KM Osela Difokuskan Lewat Pemantauan Udara

Nasib Yogi (20), Taufik (27), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18) dan Jordi (25) yang menjadi korban tenggelamnya kapal KM Osela masih misterius

Dokumentasi SAR Pangkalpinang
Foto Ikustrasi Briefing hari keempat pencarian oleh Tim Sar Gabungan terhadap 6 ABK KM Osela, Kamis (21/8/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Hilang sejak Jumat,15 Agustus 2025 lalu, kini sudah sepekan nasib enam anak buah kapal (ABK) KM Osela masih misterius dan belum diketahui keberadaannya.

Nasib Yogi (20), Taufik (27), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18) dan Jordi (25) yang menjadi korban tenggelamnya kapal KM Osela masih misterius. 

Hingga hari ini, Jumat (22/8/2025), Tim SAR Gabungan masih terus melakukan upacara pencarian terhadap keenam orang bernasib malang tersebut.

Pada pencarian hari kelima ini, proses pencarian telah dimulai sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi dengan luas area pencarian 1.700 Nm⊃2; dengan menggunakan dua alut (peralatan utama) yakni KN SAR KARNA 246 dan KN Belut Laut 406.

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa menyebut upaya-upaya telah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dari E-Broadcast serta pemapelan kepada kapal-kapal yang melintas di daerah hanyutan atau drift korban.

Namun sayang, hingga saat ini keberadaan enam orang ABK KM Osela tersebut masih belum ditemukan.

“Untuk pencarian hari ini kami fokuskan pencarian di atas utara pulau Bangka dikarenakan drift pada SAR Maps mengarah ke sana,” kata Oka, Jumat (22/8/2025).

Lanjut dia, untuk drift atau hanyutan sendiri dipengaruhi oleh arus dan angin. Hal tersebut sudah dihitung secara manual dan computerise. Oleh karena itu, dirinya berharap semoga untuk pencarian hari ini membuahkan hasi.

Kemudian, kendala yang dihadapi Tim SAR Gabungan dalam pencarian ini sehingga belum dapat menemukan korban yakni dikarenakan info awal elapsed time 80 jam atau sudah melewati 3 hari menjadikan luas area pencarian dari LKP (Lokadi Kejadian Pertama) menjadi cukup luas sehingga probabbilitynya mengecil.

“Ditambah lagi arah hanyutan (drift) tidak mengarah ke pantai sehingga condong terbawa arus ke arah perairan pulau tujuh dan tanjung pinang (utara perairan Belinyu, Kabupaten Bangka-red),” jelasnya.

Diberiatakan sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkalpinang menerima informasi kecelakaan kapal KM Osela yang pecah dikarenakan cuaca buruk dan tenggelam di perairan karang mardalena Pulau Gelasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Informasi tersebut diterima dari Bapak Afen pada pukul 11.27 WIB , Bapak Afen pada pukul 07.20 WIB menemukan 1 orang yang tersangkut di bagan miliknya mengapung menggunakan alat apung gabus dalam keadaan selamat.

Korban pertama atas nama H adalah Kapten KM Osela, berdasarkan penuturan kapten kapal , kapal berangkat dari Pelabuhan perikanan Tanjung Pandan menuju perairan karang mardalena untuk mencari ikan pada 14 Agustus 2025 dengan Person on Board (POB) 9 orang.

Selanjutnya pada tanggal 15 agustus 2025 pukul 04.00 WIB, kapal pecah saat menghadapi cuaca buruk dan langsung tenggelam di perairan mardalena, sebelah utara pulau gelasa.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved