Berita Pangkalpinang

Pengabdian kepada Masyarakat, UBB Ajak Siswa SMA 3 Pangkalpinang Melek Politik

Tim dosen Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBB melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Penulis: Sela Agustika | Editor: M Ismunadi
Tim Dosen UBB
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan tim dosen Universitas Bangka Belitung di SMA Negeri 3 Pangkalpinang, Jumat (22/8/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Tim dosen Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) melaksanakan sosialisasi bertajuk Pentingnya Partisipasi Politik pada Pemilih Pemula di SMA Negeri 3 Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (22/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang menyasar siswa SMA sebagai pemilih pemula. 

Tujuannya, menumbuhkan kesadaran politik sejak dini sekaligus mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam proses demokrasi.

Rendahnya tingkat keterlibatan pemilih pemula dalam pemilu selama ini dinilai menjadi tantangan bagi terwujudnya demokrasi yang inklusif dan berkualitas.

Karena itu, sosialisasi dikemas dengan pendekatan ringan, interaktif, dan mudah dipahami oleh siswa kelas XII.

Dalam siaran pers yang diterima Bangkapos.com, Minggu (24/8/2025), tiga dosen Ilmu Politik UBB tampil sebagai narasumber. Muhammad Amir Yusuf, M.A., menyampaikan materi sejarah pemilu dari era kuno, abad pertengahan, hingga masa modern. 

Ia juga mengulas dinamika demokrasi Indonesia, mulai dari pemilu pertama tahun 1955, era Orde Baru, hingga masa reformasi.

Menurutnya, hak suara merupakan hasil perjuangan panjang sehingga tidak boleh diabaikan.

Materi berikutnya dibawakan oleh Apsas Saputra, M.A.P., yang menekankan pentingnya demokrasi sebagai sistem “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

Ia menjelaskan empat prinsip utama pemilu demokratis, yakni kedaulatan rakyat, keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.

Siswa diajak menjadi pemilih cerdas dengan menilai rekam jejak kandidat, bukan sekadar mengikuti tren.

Sementara itu, Riky Ovaliansyah, M.I.P., mengangkat isu kotak kosong dalam pemilu.

Ia menjelaskan fenomena hanya satu pasangan calon yang maju, sekaligus mengingatkan pentingnya menolak golput dan aktif menjadi agen kontrol sosial di lingkungan masing-masing.

Antusiasme siswa terlihat tinggi, dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul.

Data yang dipaparkan menunjukkan partisipasi pemilih pemula masih rendah, dipengaruhi minimnya literasi politik dan sikap apatis.

Koordinator kegiatan, Jamal Din Aulia, M.H.I., menegaskan pentingnya edukasi politik sejak dini.

“Kami ingin siswa menyadari bahwa satu suara mereka bisa membawa perubahan besar. Dengan ikut memilih, mereka berkontribusi menentukan arah masa depan bangsa,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).

Jamal menambahkan, UBB berkomitmen hadir di tengah masyarakat untuk membangun kesadaran politik dan memperkuat nilai-nilai demokrasi.

Ia berharap generasi muda tidak hanya aktif sebagai pemilih, tetapi juga kritis, cerdas, serta bertanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi. (Bangkapos.com/Sela Agustika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved