Berita Viral

JEJAK Kasus Dwi Hartono Pembunuh Ilham Pradipta, Pemalsuan Ijazah, Joki Ujian Mahasiswa Kedokteran

Otak pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN Ilham Pradipta, Dwi Hartono ternyata sempat terlibat kasus pemalsuan ijazah. 

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Youtube Klan Kartono, Istimewa
OTAK PEMBUNUHAN ILHAM - Dwi Hartono, motivator dan pendiri Guruku.com yang merupakan otak pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN. 

Dwi Hartono juga memiliki dua perusahaan.

Salah satu perusahaan milik Dwi Hartono bergerak di bidang aplikasi bimbingan belajar (bimbel) online.

Sementara itu, Dwi Hartono pernah menjadi tersangka dalam kasus pemalsuan ijazah dan nilai untuk memasukkan lima mahasiswa di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Baca juga: PROFIL Dwi Hartono Sang Motivator Bunuh Ilham Kacab Bank, Mitra Hotman Paris, Viral Punya Helikopter

Dilansir dari artikel yang tayang di Kompas.com pada 20 Juni 2012, Dwi Hartono ditetapkan merupakan mahasiswa FK Unissula angkatan 2004.

Ia melakukan manipulasi nilai mata pelajaran IPA lima mahasiswa agar bisa masuk ke FK serta menjadi joki saat ujian masuk.

Dwi Hartono mengaku melancarkan aksinya sejak 2006.

Baca juga: Biodata Dwi Hartono, Aktor Pembunuh Ilham Kacab Bank BUMN Ditangkap, Pemilik Bimbel Guruku.com

Ia melakukan kecurangan itu melalui sebuah lembaga bimbingan belajar dengan tarif masuk Rp50 juta hingga hampir Rp1 miliar.

Dalam keterangannya Ferry mengaku hanya sebagai perantara dari tim marketing bimbel dengan imbalan Rp5 juta hingga Rp10 juta per orang.

Ditangkap Tanpa Perlawanan

Dwi Hartono dan dua pelaku lainnya ditangkap tanpa perlawanan.

Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polrestabes Semarang, dan Polres Demak pada pukul 20.15 WIB.

Sementara pelaku lainnya, yakni pria berinisial C ditangkap di lokasi berbeda, yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara pukul 15.30 WIB, Minggu (24/8/2025).

"Benar," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, dikutip TribunnewsBogor.com.

Tiga orang awal, yaitu AT, RS, RAH, ditangkap di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).

Sementara, RW, ditangkap di bandara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Halaman
1234
Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved