Bangka Pos Hari Ini

Mak-mak Mengeluh Harga Beras Pangkalpinang Tembus HET, Pemkot Sidak Distributor dan Pasar

Untuk wilayah Babel, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp13.100 per kilogram. Namun fakta di lapangan, di sejumlah ritel modern dan pasar ...

Bangka Pos
Bangka Pos Hari Ini, Selasa (26/08/2025). 

BANGKAPOS.COM BANGKA -- Harga beras medium dan premium di pasaran terus mengalami kenaikan hampir sebulan terakhir. Bahkan, harganya saat ini telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Bangka Belitung (Babel). 

Untuk wilayah Babel, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp13.100 per kilogram. Namun fakta di lapangan, di sejumlah ritel modern dan pasar tradisional di Kota Pangkalpinang harga beras medium berada di kisaran Rp13.500 per kilogram atau selisih Rp400 dari HET.

Sementara untuk beras premium ditetapkan HET sebesar Rp15.400 per kilogram. Namun, di pasaran dijual dengan kisaran Rp78.000 hingga Rp80.000 per kemasan 5 kilogram tergantung dengan merek beras atau kisaran Rp17.000 per kilogram.

Seperti harga beras cap SLYP Premium dijual dengan kisaran Rp78.000 hingga Rp80.000 per kemasan 5 Kg. Ini berarti selisih kisaran Rp1.600 dari HET.

“Iya, beras memang naik sekarang, sudah lama hampir satu bulan ini. Gak tahu juga kenapa, tapi kita ambil dari distributor memang sudah naik,” ujar Ita, pemilik toko sembako di Pangkalpinang, kepada Bangkapos.com, Senin (25/8). 

Kenaikan harga beras tersebut mulai dirasakan langsung oleh masyarakat.

Hal ini tentunya menambah beban masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. 

Seperti halnya Mia (35) warga Kota Pangkalpinang.

Ia mengaku cukup resah dengan kenaikan harga beras saat ini.

“Beras mahal, tentunya ini nambah beban banget. Sekarang semua bahan pokok naik, beras yang jadi bahan pokok utama ini begitu terasa naiknya, belum lagi bumbu dapur semua juga naik,” keluhnya.

Dia berharap pemerintah bisa memberi solusi agar harga bahan pokok ini bisa turun dan normal.

“Kita berharap ada solusi agar beras dan bumbu dapur ini turun, karena ekonomi sekarang juga sulit,” ucapnya.

Senada diungkapkan Lilis, seorang ibu rumah tangga yang ditemui sedang berbelanja di Pasar Tradisional Airitam Pangkalpinang. Ia mengatakan bahwa kenaikan harga beras cukup membebani pengeluaran rumah tangga.

“Kalau bahan pokok yang lain tidak terlalu lah. Tapi beras ini yang berat. Mau tidak mau tetap beli, karena itu kebutuhan pokok. Semoga pemerintah bisa segera menstabilkan harga,” harap Lilis.

Gelar Sidak

Sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menggelar rapat koordinasi (Rakor) membahas kenaikan harga beras premium dan medium yang sudah melampaui HET, Senin (25/8).

Rakor tersebut berlangsung di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang dan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go.

Usai rakor, Sekda bersama jajaran Dinas Pangan dan Pertanian, Dinas Perdagangan, hingga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah distributor beras di Kota Pangkalpinang.

Sidak dilakukan di tiga lokasi, yakni distributor di kawasan depan Taman Makam Pahlawan, Air Mawar, dan distributor di Selindung. Tak hanya itu tim juga melakukan pemantauan langsung ke ritel modern dan pasar.

“Kenaikan ini bukan hanya di Pangkalpinang, tetapi juga terjadi di 483 kabupaten/kota di Indonesia. Hanya 31 kota saja yang tidak mengalami kenaikan. Di Kota Pangkalpinang, harga beras medium naik tipis sekitar 3,05 persen dari HET,”jelas Mie Go kepada Bangkapos.com, Senin (25/8).

Ia menyebut harga beras medium di pasaran saat ini berada di kisaran Rp13.500 per kilogram, sementara HET ditetapkan sebesar Rp13.100 per kilogram.

Meski selisih kenaikan tidak terlalu besar, pemerintah tetap menaruh perhatian serius karena dapat menyulitkan masyarakat.

Lebih lanjut, Mie Go memastikan tidak ada kendala pasokan beras ke Kota Pangkalpinang. Distribusi melalui pelabuhan pun berjalan normal tanpa hambatan. Bahkan, stok di gudang distributor disebut masih cukup untuk kebutuhan masyarakat.

“Kami juga sudah menanyakan ke distributor, tidak ada penimbunan. Kenaikan ini lebih pada faktor bisnis di tingkat subdistributor. Namun kita sudah minta mereka menjual sesuai HET agar tidak membebani masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, Pemkot Pangkalpinang berencana menggencarkan program Gerakan Pangan Murah dalam waktu dekat untuk menekan harga di pasaran sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

Jangan Panik

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi kenaikan harga beras medium yang saat ini melampaui HET

Menurutnya, stok beras di Kota Pangkalpinang masih tercukupi dan tidak ada indikasi kelangkaan.

“Kami pastikan stok beras cukup setelah dicek langsung ke distributor. Jadi masyarakat tidak perlu panik. Kenaikan harga ini sifatnya hanya sementara, bukan karena kelangkaan stok,” kata Mie Go, kepada awak media usai melakukan sidak, Senin (25/8.

Ia mengingatkan, kepanikan masyarakat justru bisa memicu kenaikan harga lebih tinggi.

“Kalau masyarakat panik lalu memborong, itu malah bisa membuat harga semakin naik. Cukup ada kenaikan sedikit, jangan sampai melebar karena panic buying,” ujarnya.

Mie Go menegaskan, pemerintah bersama distributor sudah berkomitmen menekan harga agar tidak melebihi HET. Selain itu, Pemkot juga meminta tambahan pasokan beras Bulog jenis SPHP untuk menstabilkan harga di pasar.

“Kami harap masyarakat tetap tenang. Pemerintah terus melakukan pemantauan dan pengendalian agar harga kembali normal. Jangan sampai ada pihakpihak yang memanfaatkan kondisi ini,” pungkasnya. (t2/t3)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved