Berapa Gaji Lulusan Sekolah Kedinasan 2025? Ini Rinciannya untuk STAN dan IPDN

BANGKAPOS.COM--Sekolah kedinasan masih menjadi salah satu jalur favorit calon mahasiswa di Indonesia.

Alasannya sederhana: setelah lulus, para alumninya langsung diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lengkap dengan gaji, tunjangan, serta jenjang karier yang menjanjikan.

Tak heran, banyak yang penasaran berapa sebenarnya gaji lulusan sekolah kedinasan populer seperti Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di tahun 2025.

Gaji Lulusan STAN

Sebagian besar lulusan STAN ditempatkan di Kementerian Keuangan, seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau Bea Cukai.

Berdasarkan PP Nomor 15 Tahun 2019, gaji pokok mereka ditentukan sesuai golongan:

D3 STAN Golongan IIc: Rp 2.301.800/bulan

D4 STAN (setara S1) Golongan IIIa: Rp 2.579.400/bulan

Selain gaji pokok, terdapat berbagai tunjangan, seperti:

• Tunjangan istri/suami: 5 persen dari gaji pokok
• Tunjangan anak: 2% per anak (maksimal 3 anak)
• Tunjangan makan: Rp 35.000/hari untuk golongan II
• Tunjangan jabatan dan perjalanan dinas
• Tunjangan kinerja (Tukin) yang nilainya bisa sama bahkan lebih besar dari gaji pokok\

Sebagai gambaran, tukin di Kementerian Keuangan berdasarkan Perpres 156/2014 mulai dari Rp 2,57 juta hingga Rp 46,95 juta/bulan.

Gaji Lulusan IPDN

Seperti halnya STAN, lulusan IPDN juga otomatis diangkat sebagai CPNS. Umumnya mereka masuk ke golongan IIIa dengan gaji pokok Rp 2.579.400/bulan.

Namun, yang membuat gaji mereka lebih menarik adalah Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang berbeda-beda tergantung lokasi penempatan.

Sebagai contoh, TKD di DKI Jakarta untuk jabatan fungsional umum/teknis bisa mencapai Rp 17,37 juta/bulan.

Jika lulusan IPDN menduduki jabatan struktural seperti kepala bagian atau kepala dinas, total penghasilan mereka dapat menembus Rp 20 juta hingga Rp 28 juta per bulan.

Karier Lulusan IPDN dan STAN

Lulusan IPDN biasanya ditempatkan di pemerintahan daerah sesuai aturan Permendagri No. 62 Tahun 2020, namun bisa juga ditugaskan ke daerah lain sesuai kebutuhan nasional.

Karier mereka terbuka luas, mulai dari staf pemerintahan, camat, kepala dinas, hingga sekda atau gubernur.

Sementara itu, lulusan STAN memiliki jenjang karier yang tak kalah menjanjikan di lingkungan Kementerian Keuangan, khususnya di Direktorat Jenderal Pajak atau Bea Cukai.

Dengan gaji pokok, berbagai tunjangan, dan peluang karier yang jelas, tidak heran sekolah kedinasan tetap menjadi incaran utama para calon mahasiswa setiap tahunnya.

Apa Itu Sekolah Kedinasan

Sekolah Kedinasan adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh kementerian atau lembaga pemerintahan tertentu untuk mencetak tenaga profesional sesuai kebutuhan instansi negara. Bedanya dengan kampus biasa:

• Dibawah naungan pemerintah, bukan swasta atau yayasan.
• Lulusan langsung diangkat sebagai CPNS (pegawai negeri) sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Biaya pendidikan sebagian besar ditanggung negara, bahkan beberapa sekolah kedinasan memberi uang saku kepada mahasiswanya.
• Ikatan dinas: setelah lulus, wajib bekerja di instansi yang sudah ditentukan (tidak bisa memilih bebas).

Contoh Sekolah Kedinasan di Indonesia:

• STAN (Politeknik Keuangan Negara STAN) di bawah Kementerian Keuangan.
• IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) di bawah Kementerian Dalam Negeri.
• STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara) di bawah BIN.
• Poltek SSN (Politeknik Siber dan Sandi Negara) di bawah BSSN.
• Poltekip & Poltekim di bawah Kemenkumham.
• STMKG di bawah BMKG.
• STTD/Poltrada di bawah Kementerian Perhubungan.

Sekolah kedinasan adalah jalur pendidikan tinggi spesial yang mempersiapkan mahasiswa untuk langsung bekerja di pemerintahan dengan status CPNS, gaji, tunjangan, dan jenjang karier yang jelas.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Berapa Gaji Lulusan Sekolah Kedinasan 2025? Jadi PNS, Lulusan STAN dan IPDN Dapat Gaji dan Tunjangan