Peraih Nilai Tertinggi UN se-Babel Berguguran pada SNMPTN, Hanya Ismu Lulus ke ITB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ismu Achmad Syarofi siswa SMAN 1 Sungailiat peraih nilai tertinggi UN IPA untuk Kabupaten Bangka, diterima di Fakultas MIPA ITB.

Suluh mengaku akan mengikuti tes di Universitas Gajah Mada melalui jalur SBMPTN dengan mencoba peruntungan jurusan Psikologi. Semangatnya kembali bangkit setelah mendapat dukungan moril dari orangtua.

"Papa juga sms mengabarkan kalau belum lulus, tapi mereka menyemangati, mama bilang rencana Allah lebih baik dibandingkan rencana kita, jadi harus semangat," ujarnya.

(BACA : INILAH PERINGKAT KAMPUS di INDONESIA... CALON MAHASISWA WAJIB BACA, sebelum MEMILIH KAMPUS)

Senada dikatakan Adi Widianto, peraih nilai UN terbaik nomor dua di Babel jurusan IPA. Walau kecewa, Adi tetap berusaha mengejar cita-citanya kuliah di Universitas Indonesia melaui jalur SBMPTN.

"Buka website di rumah sendiri lah jam 13.20, hasilnya belum diterima. Kecewa soalnya kan berharap juga bisa kuliah di kampus kuning, tapi nanti mau coba lagi di SBMPTN," kata Adi yang mengaku mendengar banyak teman yang diterima pada SNMPTN. Selain itu dia berencana ikut tes Sekolah Tinggi Ilmu Statistik pada 14 Mei mendatang.

Raka Suryadi, peraih nilai terbaik di Kabupaten Bangka Selatan, mengaku sedikit tenang meski tidak lulus SNMPTN. Pasalnya dia sudah lolos seleksi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik pada Desember lalu.

"Tinggal nanti tes kesehatan dan TKD," kata Raka yang melihat pengumuman SNMPTN melalui laptop.
Raka menyatakan tidak akan mengikuti seleksi perguruan tinggi pascakegagalan SNMPTN. Remaja kelahiran 1 Juli 1999 itu akan meneruskan tes seleksi STIS karena memang bercita-cita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Mama kan PNS, ayah wiraswasta, ambil STIS saja gak ikut SBMPTN, fokus dulu di STIS karena cita-cita juga mau jadi pegawai negeri," katanya.

Tegar, siswa lulusan terbaik di Kabupaten Bangka Barat juga gagal dalam SNMPTN. Namun berkat dukungan dari orang-orang terdekat membuat dia tidak menyerah untuk mengikuti seleksi lainnya.

"Pas buka (pengumuman) sama orangtua, langsung dikasih motivasi jadi nggak langsung down, tapi terharu juga guru fisika ya tadi nelpon nanyain lulus apa gak, terus disemangatin juga untuk coba yang lain," kata Tegar.

Siswa peraih nilai UN 100 pada mata pelajaran kimia ini berencana untuk melanjutkan studinya di Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Bangka Belitung pada jalur SBMPTN.

"Nanti ikut SBMPTN ambil UNY dan UBB jurusna teknik elektro, dak nyerah sampai disini soalnya berniat harus kuliah di universitas negeri," kata remaja kelahiran Jakarta 1998 ini.

Tidak terlalu berharap
Dhini Amalia, siswi SMAN 1 Sungailiat yang meraih nilai UN tertinggi jurusan IPS di Kabupaten Bangka mengaku tidak terlalu berharap diterima lewat jalur SNMPTN. Dia pun gagal lulus SNMPTN di Universitas Gajah Mada.

"Tetap ada rasa kecewa dan sedih. Tapi UGM itukan kampus terfavorit buat jalur undangan jadi bener-bener banyak saingannya juga Se-Indonesia," kata Dhini, Senin (9/5).

Saat disinggung kenapa tidak memilih di Universitas Bangka Belitung atau fakultas lain ia mengatakan bukan tidak mau di Bangka tapi keluarganya yang menyuruh di Jawa.

Halaman
123

Berita Terkini