Kisah Pilot Satu Kaki Andalan Hitler yang Hancurkan Lebih dari 400 Tank Sepanjang Kariernya

Editor: Iwan Satriawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilot pembasmi tank andalan Nazi Hans-Urich Rudel

Cara pengereman serupa juga diikuti oleh Rudel secara cermat karena salah ketinggian dan posisi, peluru-peluru meriam antipesawat pasti menghantam Stuka-nya.

Tiba-tiba Rudel melaksanakan manuver vertikal ekstremnya dengan cara terbang melintas di samping Stuka Steen sehingga rear gunner Sersan Helmut Lehmann yang tampak terkejut dan khawatir bisa terlihat secara jelas.

Stuka Rudel terus menukik menuju Marat yang fisiknya tampak makin jelas dan backseater Alfred Scharnowski pun mulai mengaktifkan sistem pelepas bom otomatisnya.

Beberapa detik kemudian bom seberat 2.000 kg pun meluncur menuju Marat.

Ledakan hebat yang memunculkan pilar asap setinggi 1.200 kaki tampak begiu jelas dari pengamatan backseater Alfred yang kemudian mengonfirmasikan kepada Rudel.

Hantaman bom seberat 2.000 kg yang jatuh tepat di ruang amunisi Marat langsung memunculkan kebakaran hebat disusulnya tenggelamnya Marat.

Tapi karena berada di perairan dangkal tubuh Marat tidak tenggelam sepenuhnya dan meriam-meriam antipesawatnya masih bisa dioperasikan.

Beberapa bulan kemudian Marat bahkan berhasil diapungkan dan menjadi pangkalan meriam untuk mempertahankan Leningrad.

Setelah berhasil melumpuhkan Marat, semua Stuka melaksanakan konsolidasi dan bersiap untuk melaksanakan sorti berikutnya dengan target menenggelamkan Kirov.

Tapi sewaktu Stuka kapten Steen melakukan persiapan take off, rodanya terperosok di tanah yang gembur sehingga gagal terbang.

Akibatnya, ketika semua Stuka akhirnya berhasil mengudara ternyata ada waktu yang terbuang dan kapal penjelajah Kirov yang berlayar dengan kecepatan penuh sudah berada di dekat pangkalannya.

Bom-bom yang kemudian dijatuhkan Stuka juga gagal mengenai sasaran dan jatuh di sepanjang pinggiran pantai.

Misi bombardemen yang dilancarkan Stuka di atas Stalingrad berlangsung hingga 16 bulan.

Dalam misi bombardemennya guna mendukung gerak maju pasukan darat Nazi dari Sixth Army, Stuka tak hanya membom sasaran vital tapi juga menyapu pasukan darat Soviet menggunakan senapan mesinnya.

Dalam upaya pasukan Sixth Army mengepung dan menggempur Stalingrad setiap Stuka melancarkan misi tempur sebanyak 15 sorti setiap harinya.

Halaman
1234

Berita Terkini