BANGKA POS, SIMPANG RIMBA - Desa Permis Kecamatan Simang Rimba Kabupaten Bangka Selatan belum banyak dikenal masyarakat akan keindahan wilayahnya.
Selama ini promosi mengenai desa ini belum terlihat secara nyata, terlebih jaraknya yang cukup jauh dari kota kabupaten yaitu sekitar 130 kilometer ke wilayah Provinsi Babel.
Permis memiliki pesona pantai yang indah dan masih alami, selain itu ada pemandian air panas, hutan lindung, tempat ziarah kubur bersejarah hingga kue tradisonal yang sudah lama dikenal masyarakat.
Untuk menuju lokasi pariwisata akses jalan bisa dilalui kendaraan roda empat. Pantai misalnya sudah ada pondok istirahat.
“Rencananya sektor pariwisata ini akan menjadi agenda pembangunan di tahun 2018, pihak desa sudah merancang seperti apa bagusnya, dan ini juga merupakan prioritas penggunaan dana desa,” terang Rahmat Jayadi, Kaur Pembangunan Desa Permis.
Untuk pembangunan dan perkembangan desa, Rahmat menyampaikan kini sudah merata. Mulai dari siring, pembangunan jalan pertanian, jalan setapak, drainase dan sebagainya.
Begitu juga pemberdayaan bagi masyarakat, seperti pemberian santunan untuk masyarakat kurang mampu, anak-anak sekolah, pembinaan PKK hingga bantuan guru ngaji.
“Alhamdulillah baik itu di tahun 2016 dan 2017 pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Permis berjalan lancar, terlebih adanya dana desa. Untuk perencanaan kami selalu melibatkan masyarakat guna untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan,” terangnya.
Desa juga sudah memiliki BUMDes untuk mendukung kemajuannya. Rencananya tahun depan akan segera dioperasionalkan.
Unit usaha seperti mengelola potensi desa mulai dari sektor pertanian dan pariwisata, selain itu mencetak batako dan sebagainya.
“Kendala kami dalam pembangunan di desa adalah regulasi, artinya jarak terlalu jauh kemudian peraturan yang kadang berubah-berubah dan informasi. Tetapi ini semua proses dan kamipun menjalankannya secara pelan-pelan,” imbuh Rahmat.
Sementara Zakariah, Kaur Kesejahteraan menyebutkan, mayoritas masyarakat di desanya adalah bertani dan berkebun, terutama kebun lada, sawit, dan karet. Sebagian dari mereka ada yang nelayan juga menambang timah.
Masyarakatnya juga cukup beragam, terdiri dari berbagi suku, seperti Melayu, Jawa, Sumatera, dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Meskipun memiliki penduduk yang beragam namun kehidupan mereka rukun dan damai. Mereka juga hidup berdampingan satu dengan lainnya, misalkan ada kegiatan desa juga selalu terlibat seperti gotong royong,” sebut Zakariah.
Sementara Pj Kades Permis, Ipon Ostian berharap desa yang dipimpinnya saat ini berkembang dan terus berbenah, terlebih dengan potensi yang melimpah.