Bisa saja menurutnya, karena harga Penglaris yang belinya tergolong murah, sehingga efeknya tak bertahan lama.
Sejak saat itu, ujar Mama Aman, dirinya tak pernah lagi membeli Penglaris untuk dagangannya. "Pokoknya seadanya saja," katanya.
Beda Pakai Penglaris Atau Tidak
Tak semua orang mampu membedakan antara warung atau toko berpenglaris dengan tidak.
Ketua komunitas Buana Mistik Banjarbaru, Shiba kepada Banjarmasinpost.co.id memaparkan cara membedakan toko dan warung berpenglaris atau tidak.
Memang ujar Shiba, Sabtu (07/04/2018) hanya orang-orang tertentu yang merasakan bahwa toko atau warung yang datangi berpenglaris.
Biasanya orang tersebut merasakan nuansa berbeda karena kepekaannya terhadap makhluk astral yang turut membantu larisnya dagangan.
"Biasanya ada menaruhnya di atas pintu masuk, ada yang di laci uang, ada juga penjual makanan yang mengoleskan di piring atau mangkok kalau itu berupa minyak biasanya," jelasnya.
Selain itu membedakan tempat usaha berpenglaris atau tidak dari warna cat bangunan.
Toko berpenglaris biasanya dominan berwarna hijau atau merah. Dua warna ini merupakan warna favorit orang sebelah.
Tipe bangunan pun juga bisa menjadi pembedahan, biasanya jelas Shiba bangunan dengan angin-angin yang tampak berbeda, bisa jadi memiliki penglaris.
Berdasarkan penglihatannya, di Banjarbaru juga ada beberapa warung dan toko yang berpenglaris. Loktabat Utara misalnya.
Dampaknya Mengerikan
Salah satu penjual Penglaris berupa benda-benda asal Kota Banjarbaru, Oshe mengatakan sudah ada puluhan pembeli barang Penglaris miliknya.
Warga Kemuning ini mengatakan kebanyakan pembelinya berasal dari pedagang di daerah Hulu Sungai atau daerah HSS, HST, HSU , Balangan, dan Tabalong. Sisanya dari Banjarbaru, Banjarmasin hingga pulau Jawa.