Dalam kehidupan sehari-hari baik dengan atasan maupun bawahan, ia selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya saja. Tidak merasa sombong dan angkuh khususnya kepada sesama manusia.
Baca: Cerita Ustaz Abdul Somad Diusir Pejabat Saat di Rumah Makan, Nasib Si Pejabat Kini Menyedihkan
Baca: Inilah Potret Cantiknya Putri Diana Saat Masih Remaja, 8 Pria Tampan Inipun Tergila-gila
Orang yang mendapatkan lailatul qadar akan terlihat lebih bersinar wajahnya dan enak untuk dipandang. Namun tanda-tanda ini juga hanya bisa dirasakan dan dilihat oleh orang-orang yang senantiasa selalu dekat kepada Allah SWT.
Nah itu dia ciri-ciri orang yang mendapatkan rahmat malam lailatul qadar. Semoga kita termasuk salah satu orang diantaranya.
Beri’tikaf
Inilah tradisi yang dijalani selama Ramadan, meski itu bukan tradisi tetapi memang sudah menjadi amal ibadah selama Ramadhan.
Itikaf:
"Berasal dari bahasa Arab akafa yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi."
"Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatannya.
Baca: Warga Singapura Terkejut Saat Kim Jon Un Tiba-tiba Muncul di Marina Bay Sands
Baca: Terungkap, Dokter yang Tangani Kecelakaan Lady Diana Buka Suara, Ini Saat-saat Terakhir Sang Putri
Orang yang sedang beriktikaf disebut juga mutakif."
Itikaf disebutkan Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a., bahwa Rasulullah saw beri’tikaf pada sepuluh hari awal Ramadhan, kemudian dilanjutkan pada sepuluh hari pertengahan di sebuah kemah Turki, lalu Beliau mengulurkan kepalanya seraya menyeru manusia, maka orang-orang pun mendatanginya.
Lalu beliau bersabda,” Aku telah beri’tikaf sejak sepuluh hari awal bulan ini untuk mendapatkan Lailatul Qadr, kemudian sepuluh hari pertengahan.
Lalu dikatakan kepadaku bahwa Lailatul Qadar itu ada di sepuluh hari yang terakhir. Maka barangsiapa ingin beri’tikaf, I’tikaflah pada sepuluh malam terakhir.” Lalu orang-orang pun beri’tikaf bersama beliau. Beliau bersabda,”
Aku bermimpi melihat Lailatul Qadar pada malam ini, tetapi dibuat lupa, dimana pada pagi-pagi aku sujud di tanah yang basah. Maka carilah pada sepuluh malam terakhir dan carilah pada malam-malam yang ganjil.” Memang malam itu hujan, sehingga masjid tergenang air. Setelah selesai sholat shubuh, Rasulullah saw keluar sedangkan di kening beliau menempel tanah basah. Malam itu adalah malam ke-21 dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” ( Hadits Bukhari, Muslim- Misykat )
Baca: Hari Ini Tentara Islam Berhasil Taklukkan Kota Konstantinopel, Ini Kisahnya
Baca: Angga Wijaya Beberkan Bukti Cintanya Pada Dewi Persik, Apa Neng Gak Ingat Ini? Maafkan Aa Neng
I’tikaf dilakukan Nabi SAW. Baginda Rasul beri’tikaf selama sebulan penuh.
Bahkan menjelang akhir hayat, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.
Karena hal inilah beliau yang amat mulia itu (I’tikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan), maka para ulama berpendapat bahwa I’tikaf selama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah sunnah muakaddah.