Yang paling mengerikan adalah bahwa hero terbaru (mereka merilis satu setiap 2 minggu sekali) harus menjadi yang terkuat dalam game, jadi bisa dikatakan bahwa jika kamu tidak membelinya, kamu akan tertinggal.
Sifat kasar dari staf eksekutif membuat sulit bagi karyawan untuk membuat argumen balasan melawan kebijakan diskriminatif perusahaan.
Departemen HR mengatakan bahwa mereka takut untuk berbicara menentang kebijakan tersebut, karena para eksekutif biasanya akan mengamuk.
2. Masuk daftar game berbahaya
Melansir dari Tribun Medan (5/2/2018) ada 16 game yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dianggap berbahaya bagi anak.
Salah satu game dalam daftar itu adalah Mobile Legends.
Mobile Legends bersanding dengan World of Warcraft, Grand Theft Auto, dan Call of Duty.
Belakangan diketahui daftar 16 game berbahaya dari Kemendikbud ini hanyalah hoax.
Sementara itu sendiri Mobile Legends telah memberikan tanda 12+, yang artinya game ini boleh dimainkan oleh anak berusia 12 tahun ke atas.
3. Digugat karena plagiat
Moonton sebagai pengembang Mobile Legend pernah digugat karena dianggap plagiat.
Melansir dari steemit.com, pada tanggal 11 Juli 2017 Perusahaan Riot games mengajukan gugatan terhadap pengembang mobile legends: Bang Bang yaitu Shanghai Moonton Technology ke Pengadilan Negeri California karena telah melanggar beberapa merek dagang dalam game tersebut.
Riot games adalah perusahaan yang mengembangkan dan menerbitkan game League of Legends.
Para pengacara Riot Games memaparkan dalam gugatan mereka, bahwa Moonton melakukan pelanggaran atas kekayaan intelektual melaui video game yang mereka kembangkan, yaitu Magic Rush: Heroes Mobile, Legends: 5v5 MOBA (nama terdahulu Mobile Legends: Bang bang), dan Mobile Legends: Bang bang.
Pelanggaran tersebut, antara lain,mengenai, aspek logo; karakter; rancangan peta; rancangan hero; dan rancangan monster.
Tapi Moonton kemudian merilis sebuah pernyataan pada hari yang sama melalui halaman Facebook yang mengklaim bahwa "hak ciptanya telah terdaftar dan dilindungi di banyak negara di seluruh dunia".