Kwik Kian Gie Bocorkan Hanya Ada 3 Presiden Berani Melawan Asing yang Rong Rong Kedaulatan Indonesia
BANGKAPOS.COM -Ternyata menurut Kwik Kian Gie hanya ada tiga presiden di Indonesia yang berani 'berperang' melawan asing, tidak ada nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kwik Kian Gie adalah Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) di era Presiden Gus Dur dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1935; umur 84 tahun adalah seorang ahli ekonomi dan politikus PDI Perjuangan keturunan Tionghoa.
Mulanya, pembawa acara bertanya soal perusahaan asing yang telah menguasai bandar dan pelabuhan.
"Dengan masuknya investasi asing di proyek penting di negeri ini, pengelola penting di negeri ini, apakah benar ini tidak akan menganggu kedaulatan, Pak Kwik?," ujar pembawa acara.
Kwik Kian Gie lalu mengatakan asing yang masuk ke negara Indonesia bisa dibagi menjadi dua, yakni untung rugi secara komersial dan untung rugi secara kedaulatan.
"Jadi kita harus membedakan untung rugi secara komersial dan kedaulatan," ujar Kwik.
"Secara untung rugi itu kan investor asing di-invite dengan karpet merah oleh karena sangat dibutuhkan."
Kwik lalu bercerita pengalamannnya menghadapi perusahaan maupun pimpinan asing.
"Saya akan cerita dua pengalaman, yang pertama dari mulutnya Pak Adam Malik almarhum bercerita pada saya bahwa waktu Indonesia pertama kali, ini bukan zaman Pak Jokowi, ini zaman Pak Harto.'
"Pertama kali invite investor asing itu City Bank mau masuk, City Bank mau masuk silakan tapi harus sekarang juga mendepositokan uangmu di dalam negeri sambil menunggu izin keluar."
"Dia mendepositokan uang tingkat bunganya tinggi sekali waktu itu, dia izin.
Izinnya satu tahun lebih baru keluar, waktu izin keluar dan dia beroperasi uangnya sudah kembali, bagian terbesar dari bunga yang dibayar oleh pemerintah jadi hampir 0."
"Sesudah itu karena nama besar, masyarakat percaya menabung di sana, tabungan itulah yang dipakai untuk membiayai perusahaan-perusahaan Amerika, jadi perusahaan Amerika beroperasi dibiayai oleh bangsa Indonesia, dipimpin oleh orang asing. Ini Pak Adam Malik."