Para penduduk pun secara perlahan mulai meninggalkan Desa Nagoro demi masa depan yang lebih baik.
Pernah ditempati lebih dari 500 penduduk, kini Desa Nagoro hanya ditempati oleh 27 orang penduduk saja.
• Puasa 6 Hari tapi Seperti Setahun, ini Tata Cara, Niat, Jadwal, Doa Buka Puasa Syawal 1440 H / 2019
Salah seorang penduduk asli Desa Nagoro, Ayano Tsukimi memutuskan untuk menghabiskan masa hidupnya di Desa Nagoro.
Karena menemukan kampung masa kecilnya yang tidak seramai dulu dan kematian Ayahnya, Ayano bertekad mengusir rasa sepi dengan membuat bonek kain mirip Sang ayah.
Berawal dari itulah, Ayano akhirnya perlahan mulai membuat boneka lainnya yang mirip dengan tetangganya.
Alasan Ayano melakukan hal ini adalah untuk mengusir rasa sepi.
Boneka-boneka ini dibuat seukuran aslinya dengan tongkat kayu, koran untuk mengisi tubuh, kain elastis untuk kulit dan wol rajut untuk rambut.
• Terungkap Pemicu Bentrok di Buton yang Akibatkan 87 Rumah Dibakar, 2 Tewas, 8 Luka & 700 Mengungsi
• Detik-detik Imam Salat di Riyadh Mundur Digantikan Muazin Karena Suaranya, Videonya Beredar
Setelah jadi boneka-boneka ini disusun Ayano di seluruh pelosok Lembah Nagaro dalam berbagai aktivitas yang membuat mereka tampak hidup.
Mulai dari orang-orang sawah berbentuk boneka, toko yang dijaga boneka hingga boneka yang duduk di tepi sungai seperti orang sedang memancing.
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Kisah Mengharukan di Balik Sebuah Desa yang Dihuni Boneka
• Tak Dikenai Pasal Pidana, Mabes Polri Sebut Pelat Polisi Mobil Fortuner Ugal-ugalan di Puncak Asli
• Ustaz Yusuf M Akui Tersindir saat Mahfud MD Sebut Ulama Kagetan di Kontestasi Politik, Ini Jelasnya
• Polly Alexandria Rayakan Idul Fitri di Kampung Halaman Nur Khamid, Rela Jalan Kaki di Malam Takbiran
• Hadir Full Color, Xiaomi Mi Band 4 Bakal Rilis 11 Juni, Kapasitas Baterai Lebih Besar
• Update Harga & Spesifikasi Samsung Galaxy M40, Berikut Perbedaan dengan Seri Galaxy M10, M20 dan M30