Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini Sebut Prabowo Subianto Bisa Jadi Pimpinan 'Oposisi'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres Joko Widodo, Capres Prabowo Subianto, dan Prof Dr Mahfud MD.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini Sebut Prabowo Subianto Bisa Jadi Pimpinan 'Oposisi'

BANGKAPOS.COM -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menilai Partai Gerindra pantas untuk menjadi pimpinan 'oposisi' pemerintah.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam wawancara dengan KompasTV yang ditayangkan pada Minggu (14/7/2019).

Menurut Mahfud, Partai Gerindra merupakan partai yang ada di lingkup koalisi Prabowo-Sandi dengan raihan suara terbanyak.

Adapun dengan perolehan itu, Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu bisa memanfaakan posisinya sebagai pihak oposisi.

Oposisi yang dimaksud Mahfud adalah sebagai tim pengawas atau pengontrol pemerintah.

Oposisi ini nantinya, kata Mahfud, menjadi penyeimbang untuk setiap kebijakan yang diambil pemerintah.

Kurang Romantis, Teuku Wisnu Menangis Minta Maaf ke Shireen: Aku Pikir Cukup Nafkah Lahir Batin

"Pak Prabowo (Gerindra, red) yang tertinggi suaranya, bisa memimpin semacam 'oposisi' di DPR, " kata Mahfud.

"Oposisi bagi saya artinya pengawasan, pengontrol dan penyeimbang," lanjutnya.

Mahfud juga menilai ada baiknya jika kelompok eksekutif diserahkan kepadan pihak Joko Widodo.

"Nah yang eksekutif biar sepenuhnya dikelola oleh Pak Jokowi dan partai-partai pendukungnya," terang Mahfud.

"Agar pemerintahan ini ada balance, kalau terus bercampur, mungkin bagi rakyat kurang bagus," pungkasnya pada wawancara itu.

Selain itu, Mahfud juga turut menyambut baik pertemuan antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto.

Ternyata inilah Rahasia Makanan Kesukaan Ratu Elizabeth yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Terwujudnya pertemuan kedua tokoh yang sempat bersaing dalam kontestasi Pilpres 2019 ini diharapkan membuat masyarakat kembali bersatu.

Masyarakat diharapkan tak lagi terbelah atau mengkotak-kotakkan diri satu sama lain.

Halaman
123

Berita Terkini