Menurutnya, 50 persen kasus ketertarikan seksual genetik terjadi ketika anggota keluarga bertemu untuk pertama kalinya sebagai orang dewasa.
Karena, biasanya ada ketertarikan emosional yang kuat, yang berubah menjadi perasaan seksual.
Meskipun begitu, tidak semua ketertarikan seksual genetik berlanjut dalam tindakan seksual.
• Ria Ricis Mendadak Pamit, Vlog Terakhir Akan Dihapus dalam 24 Jam, Tegaskan ini Bukan Prank
"Salah satu penjelasan (yang dapat dimengerti) adalah, orang cenderung memilih pasangan yang menyerupai dirinya secara fisik dan mental. Hal ini disebut kawin asortatif," jelasnya.
Aujula mengatakan, ketika menghipnotis pasien dengan kasus hubungan sedarah, dalam tingkat bawah sadar yang mendalam umumnya mereka mengungkapkan adanya penolakan pada masa kanak-kanak.
Mereka merasakan kebutuhan untuk mencari persetujuan kekeluargaan melalui tindakan inses tersebut.
Itulah persoalan mendasar yang menjadipenyebab hubungan inses.
(kompas.com/tribun-timur.com/intisari.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Lagi, Tak Bisa Tahan Nafsu, Kakak-Adik di Sulsel 3 Tahun Jalani Cinta Terlarang hingga Punya 2 Anak
• Gara-gara Lirik Wanita Lain, Penumpang Pesawat ini Dipukul Pakai Laptop, Intip Videonya di Sini
• Ayahnya Tewas Ditembak Brigadir RT, Putra Bripka Rachmat Effendi Histeris: Aku Gak Rela Papa Pergi
• Prabowo dan Megawati Bertemu, Dedi Mulyadi Sebut Seperti Merajut CLBK, Ternyata Ini Jelasnya
• Anies Diundang Surya Paloh, Partai NasDem & PDIP Pecah Kongsi atau Drama Politik? Ini Penjelasannya
• Lihat Suaminya Selalu Kelelahan dan Tak Terurus, Wanita ini Carikan Istri Kedua untuk Suaminya
• Kepala Ayu Ting Ting Disiram dengan Bunga Sholawatan saat Datang ke Akad Nikah Tania, Ini Artinya