Bangka Pos Hari Ini

Pemkab Belitung dan Forkopimda Sepakat, Hari Ini PPKM Mikro Diberlakukan Selama Seminggu

Editor: Fitri Wahyuni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KESIAPAN PCR - Gubernur Provinsi Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan Bupati Belitung Sahani Saleh saat meninjau kesiapan alat PCR di RSUD Marsidi Djoedono Belitung, Rabu (7/7).

BANGKAPOS.COM - Peme­rintah Kabupaten Belitung bersama Forkopimda Belitung sepakat mengambil langkah kebijakan dengan melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Penerapan PPKM Mikro intensif berlangsung selama seminggu,  yang dimulai Kamis (8/7/2021).

Diterapkan PPKM Mikro ini, karena meningkatnya angka penyebaran Co­vid-19 di Belitung, 

“PPKM mikro ini tidak menyeluruh diberlakukan, melihat perkembangan Covid-19 saat ini di Belitung meningkat jadi kami buat kesepakatan. Malam ini pun langsung kami buat surat edaran mulai diberlakukan PPKM mikro,” ujar Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) kepada Bangka Pos Group, Rabu (7/7).

Adapun kesepakatan tersebut di antaranya, dinas kesehatan dan rumah sakit meningkatan 3T (tracing, test dan treatment) disamping meningkatkan sarana dan prasarana.

Di lokasi Gedung Nasio­nal, mulai Kamis (8/7) khusus tempat mainan anak-anak akan ditutup, kemudian tempat keramaian seperti cafe termasuk rumah makan maksimal buka sampai pukul 20.00 WIB.

Kemudian untuk tempat olahraga juga dibatasi maksimal 15 orang, serta tempat wisata juga ditutup selama seminggu.

“Edarannya malam ini mudah-mudahan selesai. Kita lihat selama seminggu ini apakah ada perubahan, dengan adanya penurunan angka kasus. Karena ini bukan seperti PPKM di Jawa-Bali, kami juga memikirkan tentang ekonomi,” harapnya.

Kesiapan PCR

Di hari yang sama Gubernur Provinsi Bangka Belitung Erzaldi Rosman dan Bupati Belitung Sahani Saleh meninjau kesiapan alat PCR di RSUD Marsidi Djoedono Belitung.

“Kami selalu berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk menyikapi meningkatnya masyarakat yang terpapar Covid-19. Kami memastikan kesiapan alat PCR, karena untuk Pulau Bangka dan Belitung mendapat bantuan PCR yang sebelumnya pernah diajukan ke BNPB,” ujar Erzaldi.

Dia menjelaskan satu di antara syarat perjalanan keluar daerah yakni harus menggunakan PCR, kalau alat PCR di Belitung belum siap, maka Belitung harus PCR harus ke Bangka untuk memeriksanya.

“Sedangkan waktunya membutuhkan waktu dua hari, jadi tidak efektif. Jadi kami memastikan di sini ternyata yang dibantu itu unit utamanya belum de­ngan unit lainnya. Nah unit lainnya ini sudah masuk dalam refocusing oleh bupati sedang proses tahap pengerjaan,” ujarnya.

Erzaldi mengatakan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota saat ini sudah berupaya mendeteksi masyarakat terpapar Covid-19. Dia berpendapat tingkat akurasi PCR untuk mendeteksi orang yang terpapar tingkat akurasinya lebih terjamin.

“Tapi bukan berarti antigen tidak terjamin. Ditambah lagi pemberlakuan PPKM Jawa-Bali baik dari atau ke daerah tersebut selama PPKM harus dilengkapi PCR, jadi mau tidak mau kita harus mengoptimalkan fasilitas-fasilitas kesehatan di Pulau Belitung, karena di provinsi ini ada dua pulau besar Belitung dan Bangka dan dua bandara, jadi dua pulau besar ini harus sama fasilitas kese­hatannya,” ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini