BANGKAPOS.COM - Seorang petani mencari sapi peliharaannya yang hilang selama tiga hari.
Lalu, dia mendapat kabar ada ular piton ditemukan dalam kondisi perut membesar.
Setelah perut ular piton itu dibedah warga, petani tersebut terkejut atau syok.
Sapi kesayangannya berada di dalam perut ular piton itu dalam keadaan mati.
Ternyata, akibat makan sapi utuh dan terlalu besar, membuat perut ular piton tak mampu menampungnya.
Ular piton burma sepanjang 4,5 meter di Thailand itupun mati.
Perutnya sobek gara-gara makan seekor sapi secara utuh.
Baca juga: Banyak Dilamar Pria, Tamara Bleszynski Malah Minta Pria yang Melamar Hentikan Niatnya, Ini Alasannya
Kejadian ini dilaporkan pada 21 Agustus 2021 di Provinsi Phitsanulok, Thailand.
Setelah ular tersebut menyerang sapi berusia 2 tahun.
Dalam video yang beredar tampak ular tersebut sudah sobek perutnya akibat melahap sapi utuh.
Baca juga: CR7 Ubah Haluan, Ini Detail Kontrak dan Gaji Cristiano Ronaldo di Manchester United
Pejabat desa Nirun Leewattanakul berpendapat kemungkinan piton tersebut sangat lapar sehingga melahap hewan yang ukurannya lebih besar darinya.
"Setelah sapinya mati dan ditelan, perut ular itu membengkak dan mulai merenggang lebih besar.
Sangat menakutkan," ujarnya dikutip dari Kompas.TV, Sabtu (28/8/2021).
Baca juga: Mantan Pemain Inter Milan Ini yang Bakal Jadi Pengganti Cristiano Ronaldo di Juventus
Ular piton yang diperkirakan berusia 8 tahun tersebut akhirnya dibakar dan dikubur di tempat penemuannya pertama kali.
Selain sapi, tak ada hewan lain yang dilaporkan ikut dimangsa.
Piton burma diketahui memiliki kemampuan luar biasa dalam urusan menelan.
Dia disebutkan dapat mengonsumsi hewan yang ukurannya dua kali lebih besar.
Rahangnya yang berukuran besar mampu mencengkeram mangsa dengan ukuran yang lebih dari ular tersebut.
Seputar ular piton
Ular piton atau sanca memang dikenal jenis ular yang buas dan menyeramkan karena bentuk tubuh dan ukurannya yang besar.
1. Cara Piton Mencari Mangsa
Cara ular piton mencari mangsa cukup menarik.
Ular ini memanfaatkan radar yang dimilikinya secara alami untuk dapat mengenali panas tubuh mangsanya.
Cara seperti ini membuat ular piton jarang memangsa bangkai atau hewan yang sudah mati terlalu lama.
Karena bangkai atau hewan yang mati tidak lagi mengeluarkan panas tubuh yang bisa dideteksi radar alami ular piton.
2. Melilit Mangsa
Setelah ular piton mendeteksi mangsa, maka mangsa tersebut langsung dililit kuat.
Biasanya, ini akan membuat tulang-tulang mangsa menjadi remuk dan lemah ketika dililit piton.
Ular ini akan menunggu beberapa lama setelah mangsa lemah dan tak berdaya untuk kemudian ditelan bulat-bulat.
Waktu yang dibutuhkan ular piton untuk melemahkan mangsanya berbeda-beda tergantung ukuran piton itu sendiri dan ukuran mangsanya.
Makin besar ukuran tubuh mangsa, makin susah untuk dilumpuhkan. Bahkan terkadang ada mangsa yang udah diserang bisa lolos lagi.
3. Penyebaran Ular Piton
Ular piton di seluruh dunia berjumlah 13 jenis.
Dua belas dari jumlah tersebut masih hidup bebas, sedangkan satu jenis lagi sudah punah.
Sebagian besar ular piton hidup di daerah dataran tinggi dan tersebar hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.
4. Piton Tanah dan Piton Pohon
Ular piton biasa hidup di hutan yang penuh dengan semak belukar.
Sebagian hidup di atas pohon dan sebagian lagi hidup di atas tanah.
Piton yang hidup di tanah memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan usia piton yang hidup di pohon.
Ukuran tubuh piton tanah juga biasanya lebih panjang dibandingkan dengan piton pohon.
Dari kedua jenis piton tersebut, ciri-ciri pembeda yang paling kelihatan adalah warna kulitnya.
Piton tanah berwarna gelap, sedangkan piton pohon berwarna cerah dan mencolok.
5. Tidak Memiliki Bisa
Meski piton bukan termasuk ular yang berbisa, dia memiliki taring yang sangat tajam dan panjang.
Ini membuat ular ini dapat mengoyak mangsanya dengan mudah.
6. Memakan Mangsa Bulat-bulat
Ular piton dapat menelan mangsanya bulat-bulat, bahkan mangsa yang ukurannya lebih besar tiga kali dari tubuh ular itu sendiri.
Ini karena ular piton memiliki rahang atas dan bawah yang terpisah.
Setelah makan, piton biasanya dapat berpuasa selama tiga bulan.
Jadi ular ini tidak perlu khawatir kalau tidak mendapatkan mangsa dalam rentang waktu tertentu.
7. Dimangsa Manusia
Secara umum, piton jarang sekali menyerang manusia sebagai mangsanya.
Tetapi ada beberapa kejadian bahwa piton memangsa manusia.
Di sisi lain, ada juga manusia yang berburu piton.
Hasil buruan ini biasanya dijual untuk kebutuhan kuliner seperti sate, sup, atau oseng.
Sedangkan kulitnya dibuat menjadi kerajinan tas, pakaian, atau aksesori lainnya.
Sumber: Kompas.TV/Surya Malang
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com