Sel telur diambil dari ovarium wanita, kemudian dibekukan dan disimpan untuk digunakan di kemudian hari.
Ketika tiba waktu wanita tersebut ingin hamil, barulah sel telur tersebut dicairkan.
Sel telur akan disuntikkan dengan satu sel sperma dengan proses intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
Jika sel telur telah berhasil dibuahi oleh sperma, maka sel tersebut akan ditanam ke dalam rahim.
Proses ini bisa dilakukan setelah 3 sampai 5 hari setelah fertilisasi.
Proses transfer embrio ini disebut dengan in vitro fertilization. Proses ini biasa dikenal dengan IVF atau bayi tabung.
Siapa saja yang membutuhkan pembekuan telur?
Tidak semua wanita memerlukan pembekuan telur. Pembekuan telur bisa dijadikan pilihan prosedur bagi wanita dengan kondisi sebagai berikut:
-Wanita dengan penyakit kanker dan harus melakukan kemoterapi dan terapi radiasi di sekitar pinggul yang mungkin berpengaruh pada kesuburan.
-Operasi yang mungkin mempengaruhi ovarium.
-Risiko abnormalitas akibat kelainan kromosom karena riwayat keluarga
-Riwayat keluarga menopause dini.
-Wanita yang memiliki penyakit ovarium
-Menjaga kesuburan karena harus menunda kehamilan karena alasan personal.
Bagaimana tingkat keberhasilan kehamilan dengan sel telur yang dibekukan?