BANGKAPOS.COM -- Ustaz Abdul Somad jelaskan tata cara mandi wajib atau junub yang sah dan secara mudah.
Seperti diketahui bahwa mandi wajib atau junub diharuskan bagi mereka yang ingin mensucikan diri dari hadast.
Misalnya pasangan suami istri yang sudah melakukan hubunga, orang bersih dari haid dan nifas.
Maka dianjurkan mandi wajib hingga dilanjutkan berwudhu.
Ulama kondang tersebut menjelaskan cara yang mudah mandi junub.
Hal itu dia beberkan dalam video di kanal YouTube Taman Surga Net diunggah pada 13 Juni 2020 lalu.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan jika sudah niat dan semua basah sudah sah.
"Yang pertama semua basah, asal semua sudah basah adalah sah," tutur Ustaz Abdul Somad.
Pada dasarnya mandi junub itu tidak sulit.
Asal ada niat yang baik dan semua anggota tubuh besah.
Namun jika ingin mengikuti sunnah Rasulullah berikut tahapannya.
Niat menjadi poin penting yang harus dilakukan sebelum melakukan mandi besar.
Sebagian besar ulama memperbolehkan niat yang dibaca baik menggunakan bahasa Arab maupun Indonesia.
Niat mandi junub: sebagai berikut : Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'ala".
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Taala".
Berikut tahapan mandi wajib :
Pertama membasuh kedua tangan atau menuangkan air ke telapak tangan.
Lalu berwudhu seperti wudhunya orang yang akan salat.
Namun tidak usah membaca niat wudhu.
Mengambil sebagian air ke telapak tangan lalu menyela rambut kepala serta meratakan dengan tangannya.
Kemudian membasuh seluruh badan mulai dari kaki kanan terlebih dahulu.
lalu betis, paha hingga ke kepala hingga semua bagian tubuh basah.
Selanjutnya yang terakhir tutup dengan wudhu lagi untuk kemudian siap melakukan berbagai ibadah.
Itulah tata cara mandi junub yang sangat mudah dan tidak ribet seperti dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad tadi.
Simak video selengkapnya di sini
Bolehkah Menunda Mandi Wajib Sampai Pagi Hari karena Malu Sama Mertua, Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bolehkah menunda mandi wajib sampai pagi hari karena malu sama mertua.
Mandi junub hukumnya wajib bagi mereka yang ingin bersucikan dari hadast.
Mereka di antaranya adalah sepasang suami istri setelah berhubungan badan, perempuan yang masa menstruasi atau haidnya selesai.
Selain itu perempuan yang darah nifasnya telah berhenti, laki-laki yang mengeluarkan mani, dan seseorang yang baru saja masuk Islam atau mualaf.
Perihal mandi wajib di bulan ramadhan di waktu setelah imsak apakah diberbolehkan.
Demikian diungkapkan oleh salah seorang jemaah dalam sebuah ceramah Ustaz Abdul Somad.
Hal itu dikarenakan malu dengan mertua.
Dalam sebuah video di kanal YouTube Ayink Sadjja diunggah pada 30 April 2020, UAS menjelaskannya.
Banyak orang yang menanyakan hal yang demikian.
Menurut Ustaz Abdul Somad, puasa orang yang mandi wajib setelah sahur atau imsak itu sah.
Sebagaimana dijelaskannya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Siti Aisyah RA, istri Baginda Rasulullah SAW, sebagai berikut:
"Kata Aisyah (istri nabi) setelah berhubungan ada dua. Nabi mandi, kadang-kadang berwudhu.
Tapi paling sering mandi, adakalanya berwudhu, wudhunya seperti wudhu shalat, kemudian nabi makan, Itu dalam keadaan junub puasanya sah. Tapi paling bagus mandi," kata Ustaz Abdul Somad.
Artinya diperbolehkan berhubungan suami istri di bulan ramadhan sesuai dengan firman Allah.
Halalnya hubungan suam istri di malam Ramadan termasuk dalam firman Allah yang berbunyi,
"Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian." (QS. Al-Baqarah: 187).
Ustaz Abdul Somad kembali menegaskan perihal mandi wajib di sebelum subuh atau sesudah subuh di bulan ramadhan tidak masalah.
"Jadi masalahnya adalah hubungannya kapan? Tidak boleh berhubungan itu setelah subuh," beber UAS.
Ustaz Abdul Somad menyarankan tidak masalah mandi setelah waktu imsak karena malu sama mertua.
"Tidak apa-apa, nanti dikira oleh mertua sudah shalat subuh," ujar UAS.
(Bangkapos.com/Widodo)