Kuartal Pertama 2022, Laba Bersih PT Timah Melonjak 5.713 Persen, Ini Penyebabnya

Editor: Iwan Satriawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balok timah di gudang penyimpanan di sekitar Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang

BANGKAPOS.COM-Tahun ini tampaknya menjadi tahun yang menjanjikan bagi BUMN PT Timah Tbk.

Hanya dalam tempo tiga bulan, pada kuartal pertama 2022 ini PT Timah Tbk berhasil meraup pendapatan Rp.4,4 triliun.

Laba bersih TINS pun meroket 5.713 % menjadi Rp 601 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 10 miliar.

Tahun 2021 lalu, PT Timah Tbk (TINS) mengantongi laba bersih Rp 1,3 triliun.

Kinerja itu melonjak 483 persen dibandingkan tahun 2020 yang rugi sebesar Rp 341 miliar.

Lonjakan laba bersih perusahaan ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan. 

Sepanjang 2021, beban pokok pendapatan Timah turun 21 persen menjadi Rp 11,17 triliun dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 14,09 triliun. 

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menilai, lonjakan laba bersih TINS ini merupakan kombinasi antara harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) timah yang jauh lebih baik, baiknya pengendalian biaya, dan biaya bunga yang lebih rendah.

Realisasi laba bersih TINS sepanjang kuartal pertama 2022 berada di atas ekspektasi yang dipasang Ciptadana Sekuritas, yakni mencapai 46,2

Volume Produksi Turun

Meski demikian, emiten pelat merah ini mengalami penurunan volume produksi dan penjualan sepanjang tiga bulan pertama 2022.

Produksi bijih timah pada kuartal pertama 2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton.

Adapun produksi logam timah pada kuartal pertama 2022 juga menurun sebesar 8 % menjadi 4.820 Mton.

Sebagai perbandingan, realisasi produksi logam timah di periode kuartal pertama 2021 mencapai 5.220 Mton.

Penjualan logam timah milik TINS juga menurun.

Tercatat, emiten pelat merah ini membukukan volume penjualan sebesar 5.703 Mton atau terkoreksi sebesar 4 % dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 5.912 Mton.

Dari sisi operasional, Thomas meningkatkan estimasi produksi bijih timah untuk tahun ini dan tahun depan masing-masing sebesar 3,9 % menjadi 33.100 MT dan 33.300 MT.

Selain itu, Ciptadana Sekuritas juga meningkatkan estimasi produksi dan volume penjualan timah rafinasi masing-masing sebesar 6,9

Berita Terkini