Baca tanpa iklan
"Kalai ini berhasil kenapa tidak kita kembangkan lebih besar lagi," kata Molen.
Sementara itu, General Manajer PLN UIW Bangka Belitung, Amris Adnan, mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud usaha pihaknya dalam mengembangkan energi baru terbarukan, mengingat cadangan batu bara saat ini rendah dan harga yang terus meningkat.
"Tapi produksi sampah juga terus meningkat, keterbatasan lahan TPA. Seperti ini telah dilaksanakan di Cilegon, Medan, Pekan Baru," ujarnya.
Latar belakang dari BBJP Plan tersebut, lanjutnya, yakni komitmen Indonesia dalam memberikan solusi perubahan iklim, pengurangan emisi efek rumah kaca, potensi energi terbarukan serta listrik yang andal murah seperti di Jawa Bali.
Selain menjadi solusi reduksi timbunan sampah, program co-firing PLTU menggunakan BBJP juga memberikan peluang peningkatan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
"Kita membutuhkan sekitar lima ton per hari dan ini menjadi pilot project. Jadi 5 tonton nanti dipilah, untuk sampah organik sekitar 1,3 ton per hari. Selebihnya telah sampah non-organik," imbuh Amris. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)