Info Kesehatan

Cegah DBD !  Terapkan Pola 3 M Plus, Berikut Penjelasan dr Desy Hariyanti

Penulis: Cici Nasya Nita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Soekarno Bangka Belitung, dr Desy Hariyanti. Sp.PD. FINASIM (Foto Ist/dr Desy)

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti. Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Soekarno Bangka Belitung, dr Desy Hariyanti. Sp.PD. FINASIM menjelaskan secara keilmuan mengenai gejala dan penangan DBD.

"Penyakit DBD ini karena virus dengue, kalau terinfeksi masih gejala ringan dan sedang, gak apa-apa di rumah tetapi kalau sudah gejala berat itu bahaya mesti di rawat di rumah sakit," ujar dr Desy saat dihubungi Bangkapos.com, Senin (18/7/2022).

Menurutnya, perbedaan gejala ringan sedang dan berat, bila ringan sedang seperti flu biasa yakni pusing kepala, demam dan mual muntah.

Namun bila sudah mual muntah tiap hari, atau terjadi pendarahan hingga bintik-bintik di badan makin banyak, artinya sudah masuk kategori berat.

"Kalau ternyata misalnya ke arah parah, ada pendarahan, bintik-bintik tambah banyak, mimisan, gusi berdarah dan sel darah menurun. Harus ke rumah sakit, khawatir memicu kematian," katanya.

Penanganan bagi penderita DBD, disebut dr Desy sesuai dengan gejala yang dirasa oleh pasien itu sendiri. "Kalau di rumah sakit diberikan infus, itu kan ada kebocoran di pembuluh darah, itu di atasi dengan cairan. Diperiksa dulu, kalau trombosit turun harus ditanggulagi, kalau perlu transfusi ya diberikan transfusi. Kalau gejala lain, misal mual diberikan obat mual muntah dan kalau demam diberi obat penurun demam, jadi sesuai gejala," jelasnya.

Sementara itu pencegahan DBD di lingkungan oleh masyarakat melalui penerapan 3 M Plus. "Pakai 3 M Plus, minimal satu minggu sekali. Menguras tempat bintik-bintik nyamuk, kedua menutup rapat penampungan air. Ketiga, memanfaatkan daur ulang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Plusnya itu menggunakan obat nyamuk atau kelambu," katanya.

Mengenai pengasapan (fogging) tak begitu efektif untuk menangkal jentik-jentik nyamuk. "Kalau fogging tak bunuh jentik-jentik nyamuk, itu untuk bunuh nyamuk dewasa. Kalau jentik-jentik nyamuk pakai 3 M Plus tadi. Kalau fogging itu juga harus hati-hati, nyamuk lah malah bisa resisten, jangan sering-sering," katanya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

 

Berita Terkini