BANGKAPOS.COM, BANGKA - Zamir terlihat terbaring lemas di Ruangan Tulip Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sejiran Setason, Kabupaten Bangka Barat pada Rabu (20/7/2022).
Zamir bocah berumur 9 tahun ini pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sudah menjalani perawatan di sana selama tiga hari.
Tampak menggunakan kain sarung warna hijau dengan motif kotak, ia terbaring dan kedua tangannya tertusuk jarum infus.
Ia dirujuk ke rumah sakit umum setelah demam tinggi tak kunjung turun.
Yandra (34) warga Air Lintang, Tempilang, orangtua Zamir pasien DBD mengatakan anaknya sudah tiga hari dirawat di RSUD Sejiran Setason, Bangka Barat.
Dirinya menyebut anaknya memiliki gejala panas tinggi, sehingga dilarikan ke Puskesmas Tempilang. Setelah dirawat selama dua malam di Puskesmas Tempilang, langsung dibawa ke RSUD.
"Sudah tiga malam dirawat, gejalanya panas tinggi naik turun naik turun. Jadi, langsung sempat dibawa ke Puskesmas Tempilang, dan kemudian dirujuk kesini," kata Yandra, di ruangan tulip, Rabu (20/7/2022).
Kata dia, Zamir awalnya mengalami gejala panas yang turun naik pada malam Jumat. Namun, saat itu dia mengira hanya demam biasa. Sempat dikasih sirup kondisi membaik sebentar.
Setelah, mendapatkan perawatan di RSUD ini kondisi anaknya semakin baik lantaran mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.
"Alhamdulillah, semakin hari ada perubahan lebih baik kondisinya. Cuma itu tadi, trombositnya naik turun naik turun," kata dia.
Selain, Zamir terdapat dua pasein anak-anak dengan gejalan yang sama, sedang menjalani perawatan insentif di Ruangan Tulip, RSUD Sejiran Setason, Bangka Barat.
Diketahui, sepanjang bulan Januari hingga Juli 2022, RSUD Sejiran Setason merawat sebanyak 215 pasien yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kasi Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Sejiran Setason, Bangka Barat, dr. Mariya Ulfa mengatakan pasien DBD yang dirawat di RSUD Sejiran Setason didominasi oleh pasien anak-anak.
"Untuk pasien DBD yang dirawat di RSUD Sejiran Setason sebanyak 215 orang dari Januari hingga Juli 2022 ini. Paling banyak itu anak-anak. 5 pasien meninggal dunia, " kata dr Mariya Ulfa.
Mariya Ulfa menyebutkan, untuk pasien yang menderita DBD sampai pulih membutuhkan waktu perawatan 3 sampai 4 hari dan disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien yang bersangkutan.
"Tergantung kondisi pasien, jika kondisi pasien jika masih dalam keadaan masih baik biasanya perawatannya 3-4 hari. Tapi, kalau umpamanya kasus sudah berat biasanya lebih dari 4 hari," ucapnya.
(Bangkapos.com/Yuranda)