Intip Besaran Gaji Pasukan Elite TNI AD Kopassus Sang Pembela Negara, Paling Rendah Rp 1 Jutaan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Prajurit Kopassus di medan perang.

BANGKAPOS.COM- Intip besaran gaji pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD), Kopassus yang mulai dari Rp 1 jutaan.

Setiap Tentara Nasional Indonesia seperti Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara memiliki pasukan khusus masing-masing.

Salah satunya adalah pasukan khusus milik Angkatan Darat yaitu Kopassus.

Kopassus adalah akronim dari Komando Pasukan Khusus, yang termasuk bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.

Kopassus dituntut memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, pengintaian dan anti teror, serta menembak dengan tepat.

Tentu saja tugas yang terbilang sulit untuk membuat anggota Kopassus harus juga harus dibekali intelegensi dan kecerdasan yang cukup tinggi.

Tugas dari anggota Kopassus juga bukan hanya perang, tetapi juga bantuan kemanusiaan, operasi anti insurjensi, separatisme, dan pemberontakan, perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah serta pengamanan VVIP.

Anggota Kopassus juga dapat dikenali dengan mudah, jika Anda menemui anggota TNI dengan baret merah itu adalah salah satu dari anggota Kopassus.

Sehingga pasukan ini sering disebut sebagai Pasukan Baret Merah.

Kopassus juga memiliki motto “Berani, Benar, Berhasil”.

Dari pekerjaan yang terbilang sulit diemban itu tentu saja membuat Anda penasaran berapa gaji yang mereka dapatkan.

Taukah Anda, Kopassus ternyata memiliki gaji mulai dari Rp1 jutaan, bergantun dari setiap golongannya.

Berdasarkan PP Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan kedua belas atas PP Nomor 28 Tahun 2001 tentang perubahan gaji anggota Tentara Nasional Indonesia, inilah besaran kenaikan yang diterima personel TNI.

1. Gaji Tamtama

TNI Tamtama golongan I dengan pangkat paling rendah Prajurit Dua Kelasi Dua mendapat gaji Rp 1.643.500 dengan masa kerja 0 tahun. Sebelumnya hanya mendapat Rp 1.565.200.

Halaman
123

Berita Terkini