Beruang, Burung, dan Kumbang terpaksa mencari akal. Diam-diam, mereka pergi ke sarang serigala dan mencuri bulu-bulu hewan buas itu.
Bulu-bulu serigala lalu mereka pakaikan pada semua domba. Kini, Ketua Domba dan Domba-domba lainnya berbulu serigala. Mereka pun dapat merumput dengan aman.
Pada suatu hari, Ketua Serigala menghampiri Ketua Domba yang berbulu serigala.
“Mengapa kamu makan rumput?” Tanya Ketua Serigala heran.
“Karena aku tidak menemukan domba,” jawab Ketua Domba dengan hati berdebar takut.
Ketua Serigala lalu ikut mengunyah rumput. “Huekh! Huekh!” Ketua Serigala memuntahkan kembali rumput-rumput itu.
“Astagaaa, makananmu sangat tidak enak!” Ketua serigala menjadi kasihan pada Ketua Domba yang disangka serigala juga.
Suatu hari, Ketua Serigala berhasil mendapatkan seekor kelinci. Ia lalu membagi daging kelinci itu pada Ketua Domba.
“Huek! Huek!” Begitu mengendus bau daging mentah, Ketua Domba langsung mual. “Aku sudah terbiasa makan rumput! Aku tak mau lagi makan daging,” alasan Ketua Domba.
Ketua serigala dan serigala lainnya tidak curiga. Mereka akhirnya semakin sulit menemukan domba. Tak lama kemudian, banyak serigala mati kelaparan. Ketua Serigala dan beberapa anak buahnya tampak kurus dan lemah.
Domba-domba tak takut lagi pada mereka.
“Makanlah rumput, pasti kau sehat seperti aku!” kata Ketua Domba.
Tubuhnya semakin gemuk sampai-sampai bulu-bulu serigala tak sanggup lagi menutupi semua tubuhnya.
“Mengapa bulumu memutih?” Tanya Ketua Serigala.
Ia memperhatikan bulu-bulu putih yang tersembul keluar diantara bulu-bulu serigala.