BANGKAPOS.COM - Pelaku pembunuhan wanita muda di apartemen sudah terungkap. Pelaku bernama Christian Rudolf Tobing (36).
Polisi telah menangkap Rudolf Tobing atas sangkaan sebagai pelaku tunggal pembunuhan berencana terhadap wanita bernama Ade Yunia Rizabani alias AYR alias Icha (36).
Rudolf menghabisi nyawa temannya itu di apartemen di Jakarta Timur pada Selasa (18/10/2022) dan membuang jasadnya terbungkus plastik ke kolong Tol Becakayu Bekasi.
Baca juga: Putri Candrawathi Dicibir Genit, Colekan Istri Ferdy Sambo ini ke Pengacara Jadi Sorotan
Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Terus Naik, Rerata Hari Ini Rp2.131 per Kg TBS
Baca juga: Bripka RR Lihat Brigadir J Menangis Keluar dari Kamar Putri, Ternyata Istri Sambo Katakan Ini
Baca juga: Tak Perlu Obat Sirup, Ini 3 Langkah Tepat Atasi Anak Demam Sesuai Instruksi dari Kemenkes
Namun yang membuat publik geram, Rudolf yang membungkus korban dengan plastik hitam lalu memasukkannya ke troli tersenyum kepada orang-orang sekitar.
Ia tertangkap CCTV tersenyum ketika masuk ke lift dengan troli berisikan mayat AYR.
Terkait Rudolf, Pendeta Gilbert Lumoindong turut angkat bicara.
Gilbert Lumoindong mengatakan memang mengenal dengan Rudolf. Gilbert mengenal Rudolf ketika mengisi pelayanan pada 2009 hingga 2012.
"(Tahun) 2009- 2012 yang bersangkutan sempat pemuda di gereja di cabang kami di Kelapa Gading, sejak 2012 saya tidak pernah lihat lagi di Gereja," kata Gilbert saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (21/10/2022).
Gilbert mengaku tidak terlalu mengenal Rudolf selama menjadi jemaatnya. Dari informasi yang diperoleh Gilbert, korban pembunuhan, Ade Yunia Rizabani alias Icha pernah menjadi dancer dan singer di gerejanya.
"Kalau Icha katanya dancer dan singer di gereja, tapi itu kayanya dulu. Karena singer dan dancer itu usianya rata-rata di bawah 30 tahun," katanya.
Soal apakah benar Rudolf adalah pendeta, Gilbert tidak bisa memastikannya. Namun, Gilbert sempat 'mengintip' profil Rudolf di media sosial adalah seorang pendeta.
"Saya juga baru lihat di IG yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan adalah pendeta muda," kata Gilbert.
Terungkapnya Christian Rudolf Tobing (36) sebagai pelaku pembunuhan wanita yang jasadnya dibuang di kolong Tol Becakayu Kota Bekasi, mengejutkan pengurus GBP Kasih Allah Ministry (KAM) Kota Bogor.
Pimpinan GBP KAM Bogor, Charles F tak mengira orang yang pernah menjadi pendeta muda di gerejanya kini terlibat pembunuhan sadis seorang wanita.
Charles membenarkan Rudolf Tobing pernah menjadi seorang pendeta muda beberapa bulan di Gereja GBP KAM, Kota Bogor.
"Dia seorang Pendeta Muda pada tahun 2021. Masih baru masih anget. Masih dalam penggodokan masih dalam pembinaan. Jadi, di kita itu ada Pendeta Pembantu, Pendeta Muda, dan Pendeta," kata Charles saat dijumpai di GBP KAM, Jumat (21/10/2022).
Charles menjelaskan, sosok Rudolf sebagai pendeta muda hanyalah untuk menyampaikan khotbah ketika ditugaskan.
"Hubungan dia hanya seorang pendeta muda untuk ditugaskan khotbah. Diluar dari itu tidak ada dan tidak punya kewenangan," ungkapnya.
Charles pun memastikan, bahwa sosok Rudolf tidak mempunyai jabatan lain selain Pendeta Muda.
Meski begitu, ditegasakan Charles, kasus yang sedang menimpa Rudolf ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan gereja.
Dirinya pun memastikan, bahwa Rudolf sudah dinonaktifkan sebagai Pendeta Muda sejak tiga bulan yang lalu.
"Sudah tiga bulan tidak aktif. Sekitaran Juli akhir lah. Sekarang Oktober," tambahnya.
Charles pun memastikan, tindakan yang dilakukan Rudolf ini merupakan tindakan pribadi Rudolf.
"Memang pribadi dia. Tidak ada urusan dengan gereja. Gereja tidak tahu langkah dia. Sudah tidak aktif selama tiga bulan juga," tandasnya.
Secara terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Panjiyoga Indrawienny menjelaskan, tersangka Rudolf Tobing dalam pemeriksaan mengaku sebelumnya pernah pendeta muda di salah satu gereja.
Keterangan tersebut pun kini tengah didalami kembali oleh penyidik.
"Pengakuan tersangka pernah menjadi pelayan di gereja, ini sedang kami dalami. Ada informasi yang bersangkutan pendeta muda di salah satu gereja, dan ini sedang didalami," ujar Panjiyoga, Jumat (21/10/2022).
Selain itu, lanjut Panjiyoga, pelaku R juga mengaku bekerja sebagai terapis untuk anak berkebutuhan khusus.
Dia pun sempat mengenyam pendidikan di Amerika Serikat sampai akhirnya dideportasi.
"Tersangka pernah kuliah di Amerika, namun dipulangkan karena pelaku dideportasi dan melanjutkan sekolah teologi dan lulus tahun 2015," ungkap Panjiyoga.
Motif Pembunuhan
Foto di media sosial jadi pemicu Rudolf Tobing (36) membunuh sahabatnya, AY (36) alias Ica.
Kemudian, jasad Ica dibuang Rudolf ke kolong Tol Becakayu.
Hal tersebut disampaikan Kasubit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indra Wienny Panji Yoga saat menjadi narasumber di Kompas TV, pada Jumat (21/10/2022).
Mulanya Panji menjelaskan soal hubungan AY dan Rudolf Tobing.
AY dan Rudolf Tobing ternyata bersahabat, keduanya pernah tergabung dalam satu komumitas siaran yang sama.
"Pelaku dan korban cukup dekat bisa dibilang sahabat, karena keduanya pernah bergabung di komunitas," ucap Panji.
"Pelaku dan korban melakukan siaran bareng," imbuhnya.
Panji kemudian menegaskan tak ada hubungan asmara antara Rudolf Tobing dan AY.
Rudolf Tobing sendiri dikenal sebagai seorang pendeta muda di sebuah gereja di Bogor.
"Pelaku berinisial R usianya 36 tahu, dulu pelaku ini pernah menjadi pendeta muda di gereja di wilayah Bogor," kata Panji.
"Untuk hubungan asmara tidak ada, mereka teman siaran bareng," imbuhnya.
Rudolf Tobing disebut membunuh AY setelah keduanya terlibat perkelahian, pelaku marah karena korban menelepon seorang pria berinisial H.
Yang terbaru, Panji menyebut tak ada perkelahian antara AY dan Rudolf Tobing.
Rudolf Tobing ternyata memang sudah merencanakan pembunuhan AY.
"Tidak bersitengan, setelah kami melakukan pendalaman pelaku memang sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban," kata Panji.
Panji lalu membeberkan motif sesungguhnya Rudolf Tobing tega membunuh AY yang notabenenya adalah sahabatnya sendiri.
Niat jahat Rudolf Tobing ternyata timbul seusai melihat AY berfoto dengan H di media sosial.
Rudolf Tobing geram terhadap AY, pasalnya H adalah sosok yang ia anggap sebagai musuh.
Rudolf Tobing merasa AY mengkhianatinnya.
"Motifnya sakit hati, pelaku merasa dikhianati oleh korban, karena korban pernah berjalan bersama orang yang dianggap musuh oleh pelaku," ucap Panji.
"Inisial H, R dan H ini bermusuhan,"
"Ini terjadi karena pelaku melihat foto korban bersama orang yang tidak disukai R di suatu acara teman pelaku juga, jadi pelaku merasa sakit hati,"
"Dia merasa korban seharusnya berada di pihaknya, kenapa harus berjalan dengan pihak yang tidak disukai oleh pelaku," imbuhnya.
Panji kemudian kembali menegaskan pembunuhan AY memang sudah direncanakan dengan matang oleh Rudolf Tobing.
Hal tersebut terbukti dari Rudolf Tobing yang sengaja menyewa satu unit kamar di apartemen di kawasan Jakarta Timur.
Terkait senyuman Rudolf Tobing yang viral saat mendorong troli berisi jenazah AY, Panji membeberkan jawaban mengejutkan.
Rupanya senyuman Rudolf Tobing yang terekam CCTV tersebut, karena ia merasa puas telah membunuh AY.
"Dari keterangan pelaku, merasa senang karena target bisa dicapai," kata Panji.
Tak cuma itu, Rudolf Tobing ternyata tak hanya mengincar nyawa AY saja.
Ia juga sudah menyusun rencana untuk membunuh dua temannya yang lain.
"Sebetulnya pelaku ada dua korban lagi yang diincar, terkait foto yang dilihat di medsos," kata Panji.
"Iya teman-teman dia," imbuhnya
(TribunMedan.com/TribunJakarta.com)