BANGKAPOS.COM, - Duka mendalam dirasakan keluarga korban pendaki yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Minggu (3/12/2023).
Gunung Marapi yang saat itu dalam kondisi tenang, cuaca cerah tiba-tiba meletus. Para pendaki yang sedang berada di gunung tersebut pun kocak-kacir berhamburan menyelamatkan diri.
Hujan batu dan abu erupsi menimpa para pendaki. Beberapa berhasil menyelamatkan diri, sebagian lainnya terjebak dan akhirnya meninggal dunia.
Salah satu korban meninggal dunia adalah seorang wanita bernama Yasirli Amri, Politeknik Negeri Padang (PNP).
Meninggalnya Yasirli Amri dalam tragedi Gunung Marapi yang meletus menyisakan duka mendalam bagi para keluarga.
Frans Swamitra (34) menceritakan bagaimana keseharian adiknya Yasirli Amri.
Baginya, Yasirli Amri sosok adik yang memiliki banyak teman, budah bergaul dengan siapa saja.
Bahkan kata Frans, adiknya tersebut termasuk aktif di jejaring sosial. Karenanya ia dikenal baik dikalangan teman-temannya.
"Adik saya orangnya aktif di media sosial. Dia orang yang populer juga di kalangan teman-temannya," ujar kakak Yasirli Amri, Frans Swamitra (34).
Yasirli Amri, kata Frans Swamitra, juga aktif di organisasi dan acara-acara di kampusnya Politeknik Negeri Padang (PNP).
Frans menceritakan adiknya pertama kali mendaki gunung.
"Saat hendak mendaki Gunung Marapi ada meminta izin dan orang tua mengizinkan. Karena orang yang membimbing dia ada di situ," ungkap Frans.
Ia mengatakan, pada saat kejadian erupsi Gunung Marapi, video adiknya Yasirli Amri sempat viral di media sosial.
Bahkan Yasirli Amri sempat meminta bantuan melalui media sosial tersebut.
"Adik saya memang hobi dan aktif di media sosial."